Pulau Taliabu
Syukur Boeroe Baca Pidato Nadiem Makariem saat Upacara Hardiknas 2024 di Taliabu Maluku Utara
Program Merdeka Belajar dilakukan untuk memajukan mutu pendidikan secara Nasional, termasuk juga di Pulau Taliabu, Maluku Utara
Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Pemkab Pulau Taliabu, Maluku Utara melaksanakan upacara bersama, pada Kamis (2/5/2024).
Upacara ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024, yang berlangsung di lapangan Alun-alun Ibukota Bobong
Upacara dihadiri oleh Asisten I Setda Pulau Taliabu, Syukur Boeroe mewakili Bupati Aliong Mus.
Kepala Dinas Pendidikan Taliabu, Citra Puspasari Mus, Ketua TP PKK Taliabu, Zahra Yolanda, dan seluruh penjabat lingkup Pemkab lainnya.
Baca juga: PAN Harap Kembali Berjodoh dengan PKS di Pilkada Halmahera Selatan Maluku Utara
Serta diikuti seluruh pelajar tingkat SD, SMP dan SMA di Ibukota Bobong, Kecamatan Taliabu Barat.
Pada kesempatan itu, Asisten I Setda Taliabu, Syukur Boeroe membacakan pidato Mendikbudristek, Nadiem Makariem.
Di mana, isi pidato tersebut diamanatkan kepada seluruh guru dan siswa-siswi di Indonesia.
Salam satu yang ditekankan adalah, perihal program merdeka belajar untuk memajukan mutu pendidikan di secara nasional.
Ini bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar, dan bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
"Awal perjalanan kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan."
"Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan terhadap sektor pendidikan," ucap Syukur dalam pidato itu.
Lanjutnya, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi.
Di mana, dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar-mengajar dan cara hidup kita secara drastis kala itu.
"Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan."
"Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat. Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama," paparnya.
Dan sekarang, sudah mulai terasa adanya perubahan yang terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak.
Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar.
Lanjutnya lagi, kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas.
"Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya," ucapnya.
Kemudian kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus.
Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.
Dia mengingatkan, lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar.
Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai.
Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan.
Dan waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Akan tetapi, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar.
Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pelaku Begal di Sofifi Maluku Utara Tanpa Perlawanan
Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan.
Dengan harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan.
"Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong-royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar," tutupnya. (*)
Rakit Jadi Satu-satunya Akses Penghubung Warga Antar 2 Kecamatan di Taliabu |
![]() |
---|
Terseret Kasus Korupsi Dana Desa, Aset Sekda Taliabu Salim Ganiru dan Staf Mulai Dilacak |
![]() |
---|
GPM Taliabu Demo Kantor Bupati hingga DPRD, Soroti Pinjaman Daerah dan Infrastruktur |
![]() |
---|
Sampah Berserakan di Jalan SPBU Bobong Pulau Taliabu |
![]() |
---|
Polisi dan Warga Taliabu Gelar Salat Gaib untuk Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.