Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Gunung Ibu Erupsi

BREAKING NEWS: Warga Terdampak Erupsi Gunung Ibu Halmahera Barat Maluku Utara Minta Logistik

Berdasarkan laporan Badan Geologi setempat, kolom abu teramati kurang lebih 5.000 meter di atas puncak gunung atau ± 6.325 m di atas permukaan laut

Penulis: Faisal Amin | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Faisal Amin
ERUPSI: Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis (16/5/2024) 

TRIBUNTERNATE.COM, JAILOLO - Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku kembali muntahkan material abu vulkanik setinggi 5000 meter, Kamis (16/5/2024) sekitar pukul 09:58 WIT.

Berdasarkan laporan Badan Geologi setempat, kolom abu teramati kurang lebih 5.000 meter di atas puncak gunung atau ± 6.325 m di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu, dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 5 menit 54 detik.

Baca juga: Cerita Sari, Berada 5 Kilometer saat Erupsi Gunung Ibu Halmahera Barat Maluku Utara

Saat erupsi terjadi, terdengar dentuman dan gemuruh yang terdengar hingga ke Pos Pemantauan Gunung Api di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.

Gunung Ibu yang berstatus siaga ini aktivitas kegempaannya meningkat, dimana potensi erupsi masih akan terjadi.

Seiring meningkatnya aktivitas Gunung Ibu, membuat warga di sekitar lereng gunung dihantui rasa takut.

Empat desa tersebut yakni Desa Togoreba Tua, Desa Borona, Desa Sanagaji Nyeku dan Desa Goin.

Seorang warga Desa Sangaji Nyeku bernama Ibu Olvin saat diwawancarai mengaku.

Sejak peningkatan aktivitas Gunung Ibu, ia tidak lagi berkebun lantaran takut.

"Kami sudah seminggu tidak berkebun, karena takut dengan erupsi gunung, "katanya.

Olvin mengakui bahwa, kebun miliknya berada diradius 3 kilometer dari bukaan kawah.

Di mana dari radius tersebut, warga dilarang beraktivitas.

"Larangan yang dikeluarkan itu, warga tidak bisa beraktivitas di dalam radius 3 kilometer."

"Dan perluasan sektoral berjarak 5 kilometer ke arah bukaan."

"Sehingga kami harus mengikuti arahan itu, demi keselamatan, "jelasnya.

Selain itu, hasil kebunnya tidak bisa dipanen lantaran terkena abu vulkanik Gunung Ibu.

Olvin menyampaikan, pemerintah sudah harus mengambil langkah terkait persoalan ini.

Sebab warga Desa Sangaji Nyeku mengandalkan hasil tanaman kebun, sebagai sumber penghasilan dan kebutuhan sehari hari.

"Kita sudah tidak bisa pergi ke kebun, sehingga diharapkan kepada Pemda setempat agar bisa melihat kondisi warga saat ini."

"Dan kalau bisa kami butuh bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan kami sehari hari, "tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Halmahera Barat, Gunawan MT Ali mengungkapkan.

Baca juga: Warga Sekitar Gunung Ibu Halmahera Barat Maluku Utara Diimbau Waspada Beraktivitas di Luar Rumah

Pemkab Halmahera Barat melalui BPBD saat ini gencar mengumpulkan data warga terdampak.

"Saat ini kami fokus kumpulkan data, seberapa banyak warga terdampak bencana alam ini."

"Dan Insya Allah, akan kami tindaklanjuti secepat mungkin, "pungkasnya mengakhiri. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved