Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Paman Pegi Pecah Tangis Bantah Ponakannya Terlibat Kasus Vina Cirebon: Dia Anak Soleh

Di mana Sandi Ibnu Zalil selaku paman menyebut jika ponakannya itu adalah anak yang baik serta menjadi tulang punggung keluarganya.

|
Tangkapan layar youtube Kompas/Dok Tribunnews.com
Pegi Setiawan alias Perong saat membantah bahwa ia melakukan pembunuhan di Polda Jabar, Minggu (26/5/2024)/Sumber foto: Dok Tribunnews.com 

TRIBUNTERNATE.COM -  Tangis Sandi Ibnu Zalil pecah saat membicarakan nasib keponakannya, Pegi Setiawan alias Perong, yang terseret kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Eky.

Di mana Sandi Ibnu Zalil selaku paman menyebut jika ponakannya itu adalah anak yang baik serta menjadi tulang punggung keluarganya.

Sandi Ibnu Zalil pun membantah pernyataan Aep, pria yang disebut-sebut sebagai saksi kunci pembunuhan Vina dan Eky.

Paman Pegi Setiawan ini menyebut jika semua pernyataan Aep terkait keterlibatan ponaknnya dalam kasus ini adalah fitnah.

"Dia itu tulang punggung, keponakan saya enggak mungkin ikut-ikutan kayak gitu. Aep itu bohong, fitnah itu," ucap Sandi sembari menangis dalam tayangan Kompas TV, Jumat (31/5/2024). Dikutip dari Tribunnews.com.

Dalam tayangan Kompas TV tersebut, terlihat air mata Sandi Ibnu Zalil terus mengalir, sambil menceritakan sosok Pegi yang dipandangnya sebagai anak yang soleh.

Sandi Ibnu Zalil meyakini jika Pegi Setiawan tidak ikut geng motor apalagi melakukan pembunuhan terhadap Vina.

"Dia anak baik pak, dia anaknya bakti sama orangtua, jadi tulang punggung buat keluarganya. Dia itu anaknya soleh, rajin ibadah, dan baik pada orangtua," ucap Sandi Ibnu Zalil sambil menangis.

Sandi Ibnu Zalil mengaku sudah mengenal Pegi sejak kecil.

"Saya sepupu dari Ibunya, udah lama Pegi jadi kuli."

Karena berperan sebagai tulang punggung keluarga, disebut Sandi Ibnu Zalil bahwa Pegi kerap memberikan uang untuk orangtua dan adik-adiknya.

"Itu fitnah itu, setahu saya enggak mungkin. Apalagi ikut geng motor, dia selalu main terus pulang, terus datangin orangtua, ngasih buat adik-adiknya sangu sekolah," tandasnya.

Kesaksian Aep, Saksi Kunci Pembunuhan Vina

Di sisi lain, Aep, saksi kunci pembunuhan Vina mengaku sempat melihat para pelaku mengejar dan melempari Vina serta Eky menggunakan batu.

Aep menceritakan, kejadian bermula sekira pukul 21.30 WIB.

Saat itu, ia tengah membeli rokok di sebuah warung yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved