Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ternate

Butuh Anggaran Perbaikan, PDAM Ake Gaale Ternate Maluku Utara Ajukan Pendanaan ke JICA

PDAM Ake Gaale Ternate Maluku Utara mengajukan dana ke JICA salah satu organisasi pembiayaan asal Jepang untuk melakukan perbaikan layanan air bersih

TribunTernate.com/Dewi Aulia Dayanti
Muhammad Syafei, Plt Dirut PAM Ake Gaale Kota Ternate 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE,- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ake Gaale Kota Ternate, Maluku Utara, menargetkan perbaikan besar-besaran sarana dan prasarana pelayanan air bersih lewat pendanaan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Plt Direktur Utama (Dirut) PDAM Ake Gaale Kota Ternate, Muhammad Syafei mengatakan, untuk memperoleh dana besar dari organisasi pembiayaan asal Jepang ini, pihaknya perlu menyiapkan perencanaan yang akurat.

"JICA harus melihat kita serius apa tidak, dilihat dari kita punya perencanaan asal-asalan atau tidak, kalau perencanaan kita tidak asal-asalan berarti dia melihat kita serius," jelas Syafei.

Baca juga: Jadwal Kapal Ternate ke Jayapura dengan KM Labobar Berangkat 11 Agustus 2024, Beli Tiket di Sini

Saat ini, ia mengaku PDAM Ake Gaale masih perlu menambahkan sejumlah data pendukung untuk mengajukan pendanaan.

Dalam waktu dekat, ia mengungkapkan akan mengundang Prof. Rudi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar untuk melihat situasi PDAM Ake Gaale.

"Prof. Rudi telah terbukti mampu mendatangkan pendanaan JICA sebesar Rp1,2 triliun untuk Teknik Unhas Makassar," ungkapnya.

Jika JICA menyetujui, maka skemanya menjadi utang pemerintah pusat, sehingga tidak dibebankan kepada PDAM Ake Gaale.

Menurutnya, melalui pendanaan JICA akan digunakan untuk berbagai perbaikan sarana prasarana air bersih.

"Kita sementara hitung kita punya kebutuhan sama-sama dengan teman-teman dari Unkhair. Dimulai dari data harus akurat, dari situ mereka (JICA) baru mulai melirik dana berapa saja mereka bisa siap," ucapnya.

Meski masih disusun oleh tim PDAM Ake Gaale dan Unkhair, secara gambaran umum, Syafei mengaku sarana prasarana air bersih yang dimiliki kini masih terbatas.

Hal tersebut dibuktikan dari persentase layanan yang masih 58 persen, sedangkan target nasional harus 100 persen.

Baca juga: 3 Berita Populer Malut: Postingan Polantas Papancuri Hingga Perintah Ketua DPC Gerindra Taliabu

"Meningkatkan dari 58 persen menjadi 100 persen membutuhkan sarana prasarana dari sumber air, salah satunya pemanfaatan air hujan," katanya.

"Air hujan harus ditangkap di hulu, kita olah sebagian kita resapkan sebagian. Untuk mengolah jadi cadangan untuk air minum, membutuhkan biaya yang cukup besar termasuk perbaikan, kita punya jaringan distribusi yang sudah tua," sambung Syafei.

Lanjutnya, selain pengembangan di PDAM Ake Gaale, pendanaan dari JICA, harus dikolaborasikan dengan teknologi komputerisasi.

"Sekaligus dengan teknologi untuk kontrol kebocoran harus canggih, tinggal pantau dari ruangan saja," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved