Halmahera Tengah
Target PAD Halmahera Tengah Maluku Utara Rp100 Miliar, Fitra: OPD Perlu Kerja Keras
Pemkab Halmahera Tengah menargetkan Pendapatan Asli Daerah tahun ini sebanyak Rp100 miliar
Penulis: Faisal Didi | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, WEDA - Kepala Bapenda, Moh Fitra Ali yang juga Pj Sekda mengatakan, Pemkab Halmahera Tengah menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini sebanyak Rp100 miliar lebih.
Moh Fitra mengaku, dirinya optimis PAD tahun ini bisa dicapai sesuai target yang ditentukan.
“Bapenda diberikan target PAD Rp100 miliar lebih , mudah-mudahan tidak ada hambatan target yang diberikan bisa tercapai,” ungkapnya, Jumat (27/9/2024).
Dikatakan, capaian PAD Halmahera Tengah saat ini sebanyak Rp65 miliar lebih.
Baca juga: Intip Harta Kekayaan Tiga Calon Bupati Morotai Maluku Utara, Siapakah Paling Tajir ?
"Ia berharap 17 OPD pengelola pendapatan bisa bekerja keras mencapai target PAD," katanya.
Dijelaskan, saat ini pemasukan dari Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) telah mencapai Rp108 miliar.
“Ini luar biasa. Karena IMTA ketika dibentuk perda waktu itu belum sampai Rp100 miliar atau hanya berada di bawah Rp10 miliar saja, tapi alhamdulillah berjalan sesuai apa yang diinginkan, dan mencapai ratusan miliar,” jelasnya.
Dalam hal itu, retribusi daerah dan pajak daerah, diantaranya pajak hiburan baik kafe, salon dan spa akan terus dioptimalkan.
“Mudah-mudahan pajak hiburan bisa melampaui target yang kita inginkan. Mudah-mudahan setelah sosialisasi ini ada peningkatan,” harapnya.
Terkait Dana Bagi Hasil (DBH), Fitra mengatakan saat ini sebesar Rp89 miliar, namun dari tahun 2011 hingga 2023 belum dibayar Pemprov Maluku Utara.
Baca juga: 30 Pelaku UMKM Ikut Program Pengembangan SDM UMKM Kemenkop RI di Ternate Maluku Utara
“Teman-teman di provinsi kita sudah lakukan pendekatan secara kekeluargaan, tapi kemudian apa yang mereka sampaikan belum sesuai,” sebutnya.
Sementara perihal PKS opsi Pajak, ada tiga yaitu PKB (Pajak Kendaraan Bermotor), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).
Fitra juga meminta, para camat dan Kepala Desa (Kades) setelah mendapat ilmu saat sosialisasi, bisa diterapkan di lapangan. Terutama di Kecamatan Weda Tengah.
"Harapan saya fokus di Weda Tengah karena leading sector di situ. Karena Weda Tengah adalah wilayah industri pertambangan,” terangnya.
Baca juga: Pedro Neto Sebut Para Pemain Chelsea Tidak Bisa Tidur: Gara-gara Omongan Enzo Maresca
Lanjutnya, para pelaku usaha juga diminta proaktif, sehingga apa yang diinginkan bisa terlaksana dengan baik.
Fitra juga berharap PT IWIP yang sejauh ini memiliki hubungan kerja yang baik dengan pemkab Halmahera Tengah, agar setiap penagihan pajak oleh petugas dari Bapeda bisa dilayani dengan baik.
“Saya ingin menyampaikan di bupati ada beberapa mata pajak seperti PBB dari PT IWIP sudah dibayar sebesar Rp5 miliar, semoga ke depan bisa meningkat lagi,” tandasnya. (*)
Polisi Sita Knalpot Racing Milik Pengendara di Halmahera Tengah |
![]() |
---|
Edarkan Ganja dan Obat Hexymer, 2 Pria di Halmahera Tengah Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Tunggu Hasil Audit, Kasus Proyek Perumahan 100 Unit di Desa Lelilef Halmahera Tengah OTW Tersangka |
![]() |
---|
Area IWIP dan Weda Halmahera Tengah Jadi Target Polisi, Ini Masalahnya |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Izin Operasi Galian C di Desa Nusliko Halmahera Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.