Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Guru SD Negeri 69 Ternate Demo Kepsek yang Diduga Gelapkan Dana, Ini Respons Dinas Pendidikan 

Guru SD Negeri 69 Ternate Demo Kepsek yang Diduga Gelapkan Dana Sekolah, Ini Respon Dinas Pendidikan 

Penulis: Randi Basri | Editor: Sitti Muthmainnah
TribunTernate.com
Para guru di SD Negeri 69 Kota Ternate yang terletak di Kelurahan Kulaba, Kecamatan Ternate Barat, Maluku Utara, menggelar aksi protes terhadap kepala sekolah SD Negeri 69 Ternate, Senin (30/9/2024). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE- Para guru di SD Negeri 69 Kota Ternate, Maluku Utara yang terletak di Kelurahan Kulaba, Kecamatan Ternate Barat, menggelar aksi protes terhadap kepala sekolah, Senin (30/9/2024) pagi.

Dalam aksi itu, para guru beserta staf sekolah minta dinas terkait segera mencopot kepala sekolah, Arwais Saadu, yang diduga melakukan penggelapan dana sekolah.

Terpantau beberapa spanduk bertuliskan 'Selama menjadi kepala sekolah, tidak pernah ada keterbukaan masalah anggaran'. Tulisan itu terpampang di pagar sekolah.

"Dari menjabat sebagai kepsek tahun 2019 sampai sekarang 2024 ini, tidak ada keterbukaan dana BOS dan BOSDA, makanya kami para guru dan staf selama ini tidak tahu besaran anggaran itu berapa," ujar salah satu guru yang enggan namanya disebutkan.

Baca juga: PT Wanatiara Persada Gelar Lomba Kelestarian Lingkungan dan Keindahan Desa di Obi Halmahera Selatan

“Setiap dana cair hanya adakan rapat, tetapi tidak pernah terbuka berapa jumlahnya," tambah guru lainnya.

Kata para guru, kepala sekolah juga kerap memangkas gaji guru honorer dengan alasan untuk uang insentif guru PNS.

“Setiap guru honorer dipotong Rp50 ribu dengan alasan untuk uang insentif bagi guru PNS, itu pun tidak pernah dibicarakan sebelumnya," bebernya.

Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SDN 69 Kota Ternate, Arwais Saadu mengatakan sebelumnya, rapat bersama para guru terkait masalah penyusunan berkas sudah dilakukan.

“Kemarin hari Sabtu saya adakan rapat, terus saya sampaikan kepada guru-guru karena mau penyusunan arkas di tahun 2025, apa saja yang dibutuhkan sekolah itu disampaikan," akunya.

“Sikap saya itu, sesuai dengan penilaian Dinas Pendidikan Kota Ternate, karena yang menilai saya itu bukan guru tapi pemerintah," ungkapnya.

Soal tudingan pemangkasan gaji honorer, ia mengaku itu diperuntukkan untuk mengganti uang konsumsi yang telah dihilangkan sebelumnya.

Baca juga: Kapolresta Tidore Malut Buka Hotline Aduan Gangguan Kondusifitas Pilkada 2024, Hubungi Nomor Ini

“Sebelumnya memang ada uang makan, tapi karena sekarang sudah tidak ada, makanya saya inisiatif potong setiap honorer Rp50 ribu," terang Arwais.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muchlis Djumadil merespons cepat terkait aksi para guru di SDN 69 Kota Ternate.

“Kepala Bidang SD sudah panggil kepala sekolah tadi, sudah berkoordinasi dengan komite juga. Saat ini timnya sudah turun ke lokasi, untuk membuka palang sekolah itu agar besok sudah bisa proses belajar lagi,” kata Muchlis.

Soal dugaan penggelapan dana Bos dan Bosda yang dilakukan Kepala Sekolah SDN 69, kata Muchlis, pihaknya akan segera menelusuri dan apabila ada temuan maka akan ditindaklanjuti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved