Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemkot Tidore

Bappenas Gelar FGD Bahas Pengembangan Kawasan Konservasi Pulau Mare Tidore Maluku Utara

Bappenas menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan koordinasi dengan pemangku kepentingan Kota Tidore Kepulauan

Penulis: Faisal Amin | Editor: Sitti Muthmainnah
Dok. Prokopim Tidore Kepulauan
FGD Pembahasan Kawasan Konservasi Pulau Mare Kota Tidore Kepulauan, Rabu (30/10/2024). 

TRIBUNTERNATE.COM,TIDORE- Bappenas menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan koordinasi dengan pemangku kepentingan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara di ruang rapat Sekda, Rabu (30/10/2024).

FGD ini merupakan upaya pengumpulan data pengembangan strategi pembiayaan berkelanjutan infrastruktur pesisir, di kawasan konservasi perairan pulau Mare dan sekitarnya.

Hadir dalam FGD tersebut, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Syofyan Saraha, pihakn Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara M. Tasin Hayatuddin, Tim Direktur Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) Bappenas, PT. Sucofindo Advisory, PT Kogas, dan PT Bahana Utama.

Pada kesempatan itu,Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Syofyan Saraha menyampaikan, kegiatan ini adalah bukti komitmen pemerintah meningkatkan pengelolaan ekosistem pesisir Indonesia yang efektif.

Baca juga: Diduga Arahkan Pegawai Pilih Paslon Tertentu, GPM Desak Bawaslu Halmahera Selatan Proses Camat Obi

Dan mengembangkan mata pencaharian berkelanjutan melalui Proyek Lautan Indonesia untuk Kemakmuran (LAUTRA).

“Proyek ini merupakan komitmen mengembangkan ekonomi biru, melalui pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan efektif, melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem kaya karbon," katanya.

"Serta mengurangi kerentanan masyarakat pesisir melalui pengembangan mata pencaharian berkelanjutan,” sambung Syofyan.

Syofyan berharap melalui FGD menjadi langkah awal pengelolaan pesisir yang berdampak optimal dan berkelanjutan.

Baca juga: Muhammad Rizki, Peraih Raih Suara Terbanyak PDIP, Sekarang Calon Ketua DPRD Morotai Malut 2024-2029

Sementara itu, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara M. Tahsim Hayatuddin menyampaikan, Pulau Mare telah ditetapkan kawasan konservasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Program LAUTRA ini merupakan program Bappenas bermitra dengan PT. Sucofindo Advisory, pekerjaan mulai dari bulan Agustus 2024 dan akan berakhir pada April 2025," jelasnya.

"Tujuan mereka mencari strategi pembiayaan berkelanjutan, khususnya pengelolaan infrastruktur perikanan yang ada di wilayah pesisir," sambungnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved