Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mapel Coding dan AI Bakal Diterapkan Mulai Kelas 4 SD, Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Butuh Alat Canggih

Baru-baru ini beredar kabar bahwa para siswa SD akan mendapat mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Editor: Ifa Nabila
Istimewa
Siswa SMK mengikuti pelatihan coding tahap 2 batch 3 di program SIC 2022 - Kemendikdasmen akan memasukkan mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk Jenjang SD TA 2025/2026. 

TRIBUNTERNATE.COM - Baru-baru ini beredar kabar bahwa para siswa SD akan mendapat mata pelajaran coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Dua materi tersebut akan masuk ke kurikulum pelajaran tingkat SD pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang.

Adapun pembelajaran coding dan AI tersebut bakal diterapkan pada kelas 4 SD.

Baca juga: Arti Kurikulum Deep Learning Pengganti Kurikulum Merdeka, Begini Penjelasan Singkat dan Lengkap

Selanjutnya, pelajaran coding akan dilanjutkan pada siswa jenjang SMP.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, untuk menanggapi kritik yang menyebutkan bahwa pembelajaran coding diberikan terlalu dini.

"Banyak yang menkritik, membaca saja belum bisa kok mau diajarkan coding. Mata pelajaran pilihan untuk SD dan SMP itu coding dan artificial intelligence. Tapi ini pilihan dan itu tidak dari kelas 1 SD. Kita mulai dari SD mungkin mulai kelas 4, kelas 5, kelas 6, kemudian SMP," ujar Abdul Mu'ti.

Menurut Abdul Mu'ti, sejumlah sekolah sebenarnya sudah ada yang menerapkan pembelajaran coding.

"Dan ini tidak sama sekali baru. Di beberapa sekolah di Indonesia itu sekarang sudah ada coding dan artificial intelligence," ungkap Abdul Mu'ti.

Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menyebut bahwa mapel coding dan AI itu merupakan mapel pilihan, tergantung kemampuan sekolah dan anak.

"Yang siap saja yang melaksanakan," ujarnya, dikutip dari laman puslapdik.kemdikbud.go.id.

Mata pelajaran pilihan coding dan AI ini hanya akan diberlakukan di sekolah yang sudah memiliki sarana yang mumpuni.

"Karena itu membutuhkan alat-alat yang canggih, sarana internet yang bagus, sementara kita ketahui, belum seluruh sekolah kita ini memiliki sarana itu," jelasnya. 

Abdul Mu’ti juga mengakui, Kemendikdasmen belum memiliki solusi terkait dukungan fasilitas teknologi yang akan diberikan pada sekolah.

Kementeriannya, saat ini tengah mempelajari model dan materi pembelajaran dari sekolah-sekolah yang sudah menerapkan.

Walaupun begitu, Abdul Mu’ti berharap pemberlakuan mata pelajaran di jenjang dini ini dapat menjadikan anak-anak di Indonesia memiliki kemampuan dan kecerdasan digital.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved