Hasil Pilkada Halmahera Selatan
Dosen UMMU Saiful Ahmad Beber 3 Faktor Bassam - Helmi Unggul Pilkada Halmahera Selatan
Pasangan petahana ini menyapu bersih suara di 23 dari 30 kecamatan, unggul jauh dari 3 paslon lainya.
TERNATE, TRIBUNTERNATE.com - Pasangan Hasan Ali Bassam Kasuba – Helmi Umar Muchsin (Bassam - Helmi) unggul dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halmahera Selatan (Halsel) 2024.
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan periode 2025-2030 nomor urut tiga itu unggul telak setelah memeroleh 53.074 suara atau 43 persen suara.
Pasangan petahana ini menyapu bersih suara di 23 dari 30 kecamatan, unggul jauh dari 3 paslon lainya.
Hal tersebut diumumkan KPU Halsel pada Rapat Pleno Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di Tingkat Kabupaten Halmahera Selatan di Hotel Buana Lipu, Labuha, Halsel, Maluku Utara, Rabu (4/12/2024).
Berikut perolehan suara masing-masing paslon di Pilkada Halsel 2024:
- Nomor urut 1 Bahrain Kasuba – Umar Hi. Soleman (BK-UHS): 22.366 suara (18 persen)
- Nomor urut 2: Rusihan Jafar – Muhtar Sumaila (Rusihan-Muhtar): 36.144 suara (29 % )
- Nomor urut 3: Hasan Ali Bassam Kasuba – Helmi Umar Muchsin (Bassam-Helmi): 53.074 suara (43 % )
- Nomor urut 4: Jasri Usman – Muhlis Jafar (Jasri-Muhlis): 12.526 suara (10 % )
Pada rapat itu juga terungkap bahwa tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Halsel 2024 mencapai 70 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 180.464 jiwa.
Dari 180.464 warga yang mencoblos itu, suara sah sebanyak 124.106 dan suara tidak sah sejumlah 1.960.
Sementara ada 54.398 pemilih atau 30 persen DPT di Halsel tak menggunakan hak pilihnya alias golput di Pilkada Halsel kali ini.
Lalu apa saja faktor-faktor paslon Bassam - Helmi yang diusung lima partai politik yakni Nasdem, Hanura, PKS, PPP, dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) unggul di Pilkada Halsel 2024?
Berikut analisa Dr Saiful Ahmad, dosen ilmu politik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).

Saiful Ahmad yang juga mantan anggota DPRD Maluku Utara ini menyebut bahwa sedikitnya ada 3 faktor penting Bassam - Helmi unggul di Pilkada Halsel 2024.
1. Investasi Sosial
Bassam - Helmi dianggap mampu mengonsolidasi tokoh dan elite partai politik (Parpol) yang punya pengaruh besar di masyarakat menengah ke atas maupun ke bawah.
Selama menjadi Wakil Bupati Halsel hingga menjadi Bupati Halsel sepeninggal Usman Sidik, Bassam Kasuba dianggap telah banyak melakukan investasi sosial.
Begitula Helmi Umar Muchsin yang sempat tiga periode duduk di DPRD Maluku Utara.
Mantan politisi PAN yang kemudian pindah ke Nasdem juga dianggap punya investasi sosial yang masih diingat masyarakat Halsel.
2. Pengelolaan Birokrasi
Aturan kepala daerah cuti di luar tanggungan negara selama masa kampanye, tidak berpengaruh terhadap Bassam Kasuba selaku Bupati Halmahera Selatan defenitif dalam konsolidasi birokrasi.
Dia akan kembali sebagai bupati seusai pilkada, maka tidak sedikit birokrat cenderung memilihnya.
Sekarang ini sistemnya hanya cuti, bukan mengundurkan diri. Itulah keuntungan petahana.
Jadi kalau mengelola birokrasi secara baik, pasti keuntungannya besar dan ini terjadi di banyak kabupaten/kota di Indonesia yang umumnya incumbent menang.
3. Kekuatan Finansial
Paslon Bassam - Helmi dinilai memiliki kekuatan finansial yang kuat.
Ini karena Hasan Ali Bassam Kasuba Bassam di-incumbent, bukan paslon yang lain.
Sebab untuk menggerakkan mesin partai hingga mobilisasi relawan, butuh dana yang tak sedikit. Itu adalah cost politik.
Ketiga faktor inilah yang dianggap menjadi poin penting keunggulan pasangan Bassam Kasuba dan Helmi Muchsin.
Ruang Gugatan
Saiful Ahmad yang meraih gelar doktornya dari Universitas Indonesia itu menilai, komposisi empat paslon di Pilkada Halmahera Selatan ini sebenarnya agak berimbang secara personal.
Ia pun mencontohkan Rusihan Jafar yang merupakan mantan anggota DPRD Maluku Utara dua periode.
Sedangkan Bahrain Kasuba adalah mantan Bupati Halmahera Selatan satu periode.
Tapi siapa menang siapa kalah, terletak di pilihan masyarakat.
Namun yang jadi catatan penting, katanya, Halmahera Selatan saat ini sudah tidak seperti dulu yang selalu konflik.
Meski begitu, Saiful Ahmad menyampaikan bahwa masih ada ruang bagi paslon yang tak unggul melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurutnya MK tidak hanya mengacu gugatan dengan persentase selisih suara 2 persen sehingga proses hukum untuk menegakkan keadilan dalam demokrasi masih ada ruangnya.
Kalau ada temuan-temuan kecurangan yang masuk TSM (terstruktur, sistematis dan massif), boleh masuk ke MK.
“Jadi sekarang itu ada dua faktor yang dilihat, selisih suara dan kualitas demokrasi,” ujar mantan politisi PKS saat diwawancarai Nurhidayat A Gani, jurnalis Tribunternate.com biro Halsel, kemarin. (*)
Jasri - Muhlis Tak Gugat Hasil Pilkada Halmahera Selatan 2024 ke MK, Ini Pertimbangannya |
![]() |
---|
Unggul di Pilkada Halmahera Selatan 2024, Poros Muda Makayoa Ucapkan Selamat ke Bassam-Helmi |
![]() |
---|
Rekapitulasi Tingkat Kecamatan Selesai, Bassam - Helmi Unggul 43 Persen di Pilkada Halmahera Selatan |
![]() |
---|
Paslon Bassam - Helmi Umumkan Kemenangan di Pilkada Halmahera Selatan 2024, Segini Jumlah Suaranya |
![]() |
---|
Paslon Bassam - Helmi Unggul Sementara di Pilkada Halmahera Selatan, Darmin: Tunggu Hasil Resmi KPU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.