Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

BKKBN Malut

Semangat Baru di Dalam Logo Baru Kemendukbangga/BKKBN

Logo baru ini mencerminkan semangat dan komitmen dalam merefleksikan peran Kemendukbangga dalam memperkuat pembangunan SDM

Editor: Munawir Taoeda
Dok BKKBN Maluku Utara
EVENT: Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Dr. H. Wihaji, S.Ag, M.Pd pada acara launching logo 

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam mencapai Indonesia Emas 2045 adalah masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia, yang saat ini tercatat  21,5 persen (SKI 2023). Dibanding  tahun sebelumnya angkanya hanya turun 0,1 persen.

Persoalan Stunting, menurut menteri, merupakan  isu lama dan terus menjadi salah satu program pemerintah untuk dilaksanakan.

Tapi tidak semua persoalan, negara harus hadir di dalamnya. Maka, Kemendukbangga/BKKBN melibatkan masyarakat sekitar.

"Dalam hal ini program Genting, yang tidak mengganggu APBN, tapi melibatkan stakeholder dan masyarakat kita pakai teori modern, pentahelix, "urai Menteri.

Baca juga: Dorong Layanan KB, BKKBN Maluku Utara Tingkatkan Pemahaman Vasektomi KB Pria

Menteri Wihaji mengatakan, jajarannya  sudah mengundang, bekerja sama dan melakukan penandatanganan MoU dengan berbagai stakeholder untuk menjadi orang tua asuh cegah Stunting.

Warga negara dan korporasi bisa ikut terlibat di dalamnya. Anak asuhnya adalah anak-anak KRS (Keluarga Risiko Stunting) yang jumlahnya 8,6 juta.

"Kita punya data mereka. Orang tua asuh boleh memilih empat menu:  asupan gizi, air bersih, rumah tidak layak huni (RTLH)  dan sanitasi, dan  edukasi yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi, "tutup Wihaji. (*)

Penulis : Fatimah
Editor: Santjojo Rahardjo
Tanggal Rilis: Jumat, 20 Desember 2024

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved