Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sanggahan KH Oknum Polisi yang Diduga Aniaya Seorang Warga di Tidore

KH Oknum Polisi yang diduga lakukan penganiayaan di Kota Tidore, Maluku Utara juga melaporkan warga yang diduga dianiaya dengan sejumlah aturan

Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/M Julfikram Suhadi
HUKUM: La Sahidin, Kuasa Hukum terduga pelaku oknum Polisi (Didi Budiawan Mamuli) di Polresta Tidore Kepulauan, Maluku Utara 

Mendengan perkaan tersebut, kedua gadis itu berlari memberitahukan ibu mereka sambil menangis.

Ibu kedua gadis kemudian mendekati Y, dan mencium bau minuman keras (Miras).

Dihadapan ibu kedua gadis, Y mengatakan tarlama saya ramas kase mati ngana ni atau mencekik leher.

"Sang ibu seketika berteriak, teriakannya terdengar oleh D dan keluarga yang berada disekitar situ."

"Lebih tepatnya Y dan keluarga berada di sebuah taman baca desa tersebut."

"Y langsung pergi sebelum D dan keluarganya mendekatinya, "jelas La Sihadin.

D berinisiatif mengejar (berniat mengamankan), namun tidak ditemukan.

Walhasil, D berinisiatif ingin melaporkan perilaku Y ke SPKT Polsek Oba, Tidore Kepulauan.

Ditengah perjalanan menuju Polsek, seorang saudara Y menelepon D dan berkata Y sudah di rumah.

D pun menuju rumah Y, dan tiba sekitar pukul 00:12 WIT. Di sana, D menemukan Y sedang cekcok dengan istrinya.

Berselang berapa lama, istri Y keluar dan D mengatakan maksud kedatangnnya.

"Mohon maaf bu, saya D yang sementara bertugas di Polres Tidore, maaf menggangu waktu istirahatnya Bu."

"Saya datang kesini untuk mengamankan Y, karena Y baru saja melakukan sesuatu melanggar norma."

"Y harus dibawa ke Polsek agar tidak terjadi hal-hal lain (keributan atau semacamnya)."

"Istri Y dengan lapang dada berkata iyo, bawa sudah pak, "lanjut La Sihadin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved