Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pulau Morotai

Libatkan 20 SD dan 8 PAUD, Pemkab Morotai Siap Jalankan Program Kreasi

Pemkab Pulau Morotai, Malut bersama Stimulant Institute dan Save the Children Indonesia menginisiasi penetapan sekolah intervensi program KREASI

|
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
Dok. Humas Pemkab Morotai
PROGRAM KOLABORASI PENDIDIKAN - Pemkab Pulau Morotai bersama Stimulant Institute dan Save the Children Indonesia menginisiasi penetapan sekolah intervensi dalam Program Kolaborasi untuk Edukasi Anak Indonesia (KREASI), Jumat (14/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulau Morotai, Maluku Utara bersama Stimulant Institute dan Save the Children Indonesia menginisiasi penetapan sekolah intervensi dalam Program Kolaborasi untuk Edukasi Anak Indonesia (KREASI).

Program ini bertujuan meningkatkan literasi, numerasi, dan penguatan karakter bagi peserta didik PAUD, TK/RA, serta SD/MI di Morotai.

Diskusi pemetaan rapor pendidikan yang digelar di Aula Kantor Bupati Pulau Morotai (13/02/2025) itu, menjadi langkah awal dalam menentukan sekolah sasaran intervensi.

Baca juga: Fans Chelsea Gembira Dengar Kabar Reece James, Sempat Absen Latihan Bikin Ketar-ketir

Diskusi ini melibatkan berbagai OPD teknis, seperti Bappeda Litbang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
Kemenag, Dinas Sosial, Dinas PMD, serta BPMP.

Dalam sambutannya, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Pemkab Morotai, F. Revi Dara, menegaskan pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama kemajuan daerah.

"Pendidikan adalah napas hidup. Tanpa pendidikan, kita tidak bisa bergerak," ujarnya.

Plt Kepala Bappeda Litbang, Dra. Ida R.A Arsyad, menekankan bahwa program KREASI mendorong kolaborasi lintas sektor guna meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk di tingkat PAUD yang saat ini menjadi tanggung jawab pemerintah desa.

PROGRAM KOLABORASI PENDIDIKAN Morotai
PROGRAM KOLABORASI PENDIDIKAN - Program KREASI bertujuan meningkatkan literasi, numerasi, dan penguatan karakter bagi peserta didik PAUD, TK/RA, serta SD/MI di Morotai, Jumat (14/2/2025).

Sementara itu, perwakilan Nahdlatul Ulama (NU) Arsun Padoma menyoroti pentingnya pemerataan akses
pendidikan antara sekolah negeri dan swasta.

“Sekolah di pelosok membutuhkan pendampingan agar bisa sejajar dengan sekolah negeri. Semua memiliki potensi untuk menjadi yang terbaik jika didampingi secara intens,” tuturnya.

Plt Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morotai, Dahlan
Tuasamu, memaparkan hasil rapor pendidikan 2025 sebagai dasar dalam menentukan sekolah yang masuk dalam program intervensi KREASI.

Terdapat 20 SD/MI dan 8 PAUD/TK/RA yang akan menjadi sasaran awal intervensi. Puluhan sekolah
tersebut dipilih secara partisipatif berdasarkan capaian rapor pendidikan, dan akan dilegitimasi melalui Surat
Keputusan (SK) Bupati Morotai.

Hasil diskusi tersebut menyepakati bahwa intervensi akan mencakup semua kecamatan di Morotai, dengan jumlah sekolah sasaran sebagai berikut:

1. Morotai Selatan: 6 SD/MI

2. Morotai Selatan Barat: 5 SD/MI

3. Morotai Utara: 3 SD/MI

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved