Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

BPJS Kesehatan

Pastikan Kualitas Layanan, BPJS Kesehatan Lakukan Sibling di RS CB Ternate

Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kota Ternate, BPJS Kesehatan lakukan kegiatan Supervisi, Buktikan, dan Lihat Langsung

Dok. BPJS Kesehatan Cabang Ternate
PELAYANAN - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ternate, Meryta O. Rondonuwu (kanan), bersama Direktur RSUD ChB, dr. Alwia Assagaf (kiri), Sabtu (12/4/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM– Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kota Ternate, BPJS Kesehatan lakukan kegiatan Supervisi, Buktikan, dan Lihat Langsung (SiBling) di fasilitas kesehatan di Kota Ternate, salah satunya RSUD Chasan Boesoirie pada hari Jumat (11/4/2025).

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ternate, Meryta O. Rondonuwu, mengatakan SiBling merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara turun ke lapangan dan melihat secara langsung kualitas pelayanan kesehatan, yang diterima oleh pasien JKN. Baik pelayanan kesehatan rawat jalan maupun rawat inap rumah sakit tersebut.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam memastikan kualitas layanan di berbagai fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Baca juga: Dinilai Tabrak Aturan, Dinas PUPR Ternate Warning Pemilik Lahan di 2 Kelurahan

“Kegiatan SiBling merupakan kegiatan yang dilakukan secara rutin tiap periode untuk memastikan kualitas layanan di fasilitas kesehatan baik dari klinik, puskesmas, hingga rumah sakit baik pemerintah maupun swasta."

"Kita lakukan customer visit ke pasien-pasien untuk mengetahui pengalaman pasien JKN selama mendapatkan layanan kesehatan di faskes tersebut, mulai dari administrasi, layanan dan sikap dari dokter dan suster, kebersihan dan kenyamanan ruangan, waktu tunggu dan ketersediaan obat, serta apakah ada iur biaya tambahan atau tidak.” terang Meryta.

Kegiatan pemantauan dan supervisi tersebut dilakukan karena merupakan pemenuhan kewajiban dan pelaksanaan janji layanan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Kegiatan SiBling tersebut tidak hanya untuk menilai kualitas layanan kesehatan saja, namun juga dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan untuk terus mengembangkan kualitas layanan di fasilitas kesehatan tersebut.

“Tentunya hasil dari kegiatan supervisi SiBling ini akan disampaikan kepada pihak faskes baik yang hasilnya positif dan negatif. Misalnya ada keluhan yang ditemukan seperti waktu tunggu obat yang lama, disana kita akan bersama-sama dengan pihak faskes untuk mencari solusi terbaik untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitasi pelayanan di faskes tersebut.” ujar Meryta.

Direktur RSUD Chasan Boesoirie, dr Alwia Assagaf, M.Kes, menyambut baik kunjungan tim BPJS Kesehatan pada kegiatan SiBling tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa pihak rumah sakit siap menjalankan kegiatan pengawasan kualitas layanan tersebut.

“Selamat datang saya ucapkan kepada Ibu Kepala Cabang BPJS Kesehatan beserta tim yang sudah datang pada kesemapatan kali ini untuk melakukan kegiatan SiBling."

"Saya mewakili rekan manajemen dan rumah sakit siap mengikuti kegiatan pengawasan tersebut, yang merupakan komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Tidak hanya Ternate namun seluruh masyarakat Provinsi Maluku Utara,” ucap Alwia.

Salah satu yang menjadi perhatian pada kegiatan pengawasan tersebut yakni terkait upaya memotong waktu tunggu pasien yang menunggu pengambilan obat di apotik rumah sakit.

Alwia mengatakan bahwa pelayanan apotik di RSUD Chasan Boesoirie sudah dilakukan sesuai dengan standar WHO baik dari jumlah dan kualitas SDM.

“Yang menjadi catatan yakni adanya peningkatan jumlah pengambilan obat yang dikarenakan jam pelayanan dokter yang bervariasi mulai dari jam delapan hingga sebelas pagi yang akhirnya terjadi penumpukan obat yang masuk ke apotik di jam tertentu setelah pelayanan poliklinik tersebut."

"Peningkatan jumlah resep dalam sehari dapat mencapai sekitar 400 resep untuk rawat jalan dan sekitar 200 resep untuk rawat inap dan selain itu terdapat berbagai jenis obat seperti obat jadi dan obat racikan yang membutuhkan waktu proses pembuatan, kami terus lakukan perbaikan dan pengembangan sistem untuk dapat mengurangi waktu tunggu pasien,” terang Alwia.

Alwia menerangakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan dengan melalukan penertiban jam poliklinik dimana dengan memastikan jam praktik poliklinik oleh dokter dapat dilakukan sesuai dengan waktunya agar dapat mengurai dan mengontrol jumlah resep yang masuk ke apotik agar tidak tejadi penumpukan kembali.

“Masih terdapat beberapa upaya lainnya yang terus kami kaji ulang agar dapat meningkatkan kualitas layanan apotik seperti, rencana penambahan dokter dan jadwal praktik agar mengurai penumpukan, diskusi untuk pemisahan apotik rawat jalan dan rawat inap dengan pengembangan sistem SIMRS, selain itu peningkatan jumlah dan ketersediaan obat dengan vendor agar memastikan pasien mendapatkan obat yang diperlukan.” ujar Alwia.

Selain itu RSUD Chasan Boesoirie juga terus mengembangkan pelayanan dengan pembangunan gedung jantung yang sudah memasuki tahap finishing dan diharapkan dapat memberikan layanan jantung yang optimal kepada masyarakat.

“Setelah komunikasi dengan ibu Gurbenur, penyelesaian gedung di targetkan pada akhir tahun 2025 ini dan diharapkan dapat beroperasi di awal tahun 2026. Selain penyelesaian gedung kami juga memastikan ketersediaan dan kualitas SDM, alkes, dan sarana prasarana lainnya."

Baca juga: Selundupkan Cap Tikus di Mobil Muatan Singkong, IRT Asal Jailolo Diringkus Polisi

"Fasiltias utama seperti ruang Cathlab untuk operasi jantung serta CT scan dan MRI sudah siap, ijin dari alkes tersebut juga sedang proses diajukan. Selain itu kami juga memastikan untuk SDM telah terpenuhi dan menjalani pelatihan khusus termasuk dokter spesialis jantung yang sudah menyelesaikan subspesialistiknya," kata Alwia.

Alwia bersama dengan jajaran RSUD Chasan Boesoirie berkomitmen dalam pengembangan kualitas pelayanan kesehatan mulai dari kualitas layanan administrasi, waktu tunggu, layanan rawat jalan dan rawat inap serta ketersediaan obat untuk masyarakat.

Alwia berharap komitmen pemerintah setempat serta kerjasama dengan BPJS Kesehatan dapat mendukung dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved