Inovasi Pangan : Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Kunjungi Taman Riset Pertanian STH2 di Sumut

TRIBUNTERNTE.COM,SOFIFI — Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, melakukan kunjungan ke Taman Sains Teknologi Hortikultura dan Herbal (STH2) di Silangit, Sumatera Utara, Selasa (15/4/2025).

Kunjungan ini bagian dari misi strategis untuk menyiapkan lompatan teknologi dan inovasi pertanian ke wilayah timur Indonesia.

Selain itu, kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mendorong pemerataan pembangunan dan transformasi pertanian di Indonesia Timur.

Baca juga: Cek di Sini, Harga dan Buyback Emas Antam Rabu 16 April 2025: Naik 20 Ribu per Gram!

Didampingi Wakil Gubernur Maluku dan para gubernur dari wilayah Papua, Sherly Laos meninjau langsung pusat riset pertanian yang dikenal sebagai lumbung inovasi hortikultura dan tanaman herbal berbasis sains

Dalam sambutannya, Sherly Laos mengapresiasi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, atas inisiatif membuka akses kolaborasi dan teknologi ke kawasan timur Indonesia.

“Kunjungan ini membuka mata kami bahwa masa depan pangan Indonesia harus dimulai dari riset, bibit unggul, dan teknologi yang adaptif. Kami ingin membawa model seperti STH2 ke Maluku Utara,” tegas Sherly.

Ia menekankan pentingnya menciptakan bibit lokal unggul untuk komoditas seperti beras, rica (cabai), dan tomat, yang tahan hama dan cuaca ekstrem dengan penyesuaian geografis wilayah timur seperti Maluku Utara, Maluku, dan Papua.

Taman STH2 yang dikelola dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan petani lokal dinilai sebagai role model pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis teknologi.

Sherly Laos berkomitmen menciptakan pusat riset serupa di Maluku Utara.

Baca juga: Yuk Intip Harta Kekayaan Sekda Halmahera Tengah Bahri Surdiman selama 2024, Naik Rp680 Juta

“Kami tidak ingin tertinggal. Maluku Utara siap membangun ekosistem riset pertanian yang kuat, menggandeng kampus, petani, dan lembaga riset untuk mempercepat kedaulatan pangan kita,” jelasnya.

Sherly menutup kunjungannya dengan menegaskan pentingnya memberdayakan peneliti muda dan SDM lokal untuk mengatasi tantangan pangan nasional.

“Dari Humbang, kami bawa pulang bukan hanya ilmu, tapi semangat. Semangat untuk menjadikan pertanian sebagai tulang punggung kemandirian ekonomi Maluku Utara,” pungkasnya. (*)