Morotai
Sinkronisasi Data Jadi Kendala, Bansos Rp 2 Juta untuk Janda dan Lansia Morotai Belum Direalisasikan
Kepala Dinas Sosial Pulau Morotai Ansar Tibu mengatakan, saat ini masih tahap verifikasi jumlah lansia dan janda di Morotai.
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Bantuan sosial (bansos) Rp 2 juta/orang yang rencananya bakal diberikan ke warga kategori janda dan lansia hingga kini belum juga direalisasikan oleh Pemkab Pulau Morotai, Maluku Utara.
Program prioritas Bupati Morotai Rusli Sibua dan Wakil Bupati Morotai Rio Kristian Pawane ini masih terkendala sinkronisasi data dari Bappeda, Dinas PMD, dan Dinas Lingkungan Hidup Pulau Morotai.
Kepala Dinas Sosial Pulau Morotai Ansar Tibu mengatakan, saat ini masih tahap verifikasi jumlah lansia dan janda di Morotai.
"Masih diverifikasi. Sudah ada info data sudah dikunci, tinggal sinkronisasi di Bappeda dengan kesamaan data dari dinas terkait. Rp 2 juta per orang, kemungkinan hanya lansia dan janda saja," katanya, Selasa (6/5/2025).
"Kalau janda tidak tentu, hanya janda mati, untuk janda cerai hidup tidak diberikan bantuan. Kami pastikan dari Bappeda saja. Nanti sudah selesai di Bappeda kasih ke kami mungkin di perubahan sudah bisa direalisasi," sambungnya.
Sebelumnya, diperoleh angka 900 orang yang diperkirakan bakal menerima bantuan tersebut.
"Sebelumnya itu ada sekitar 900 orang, dan kemungkinan bisa berkurang karena ada yang ditemukan berpindah dan meninggal, kategori masuk lansia itu 65 tahun," ujarnya.
Baca juga: Kunci 1 Tiket ke Semi Final, Nasri Abubakar Optimis Bombastic Lolos Final Gurabati Open Tournament
Baca juga: BPN Morotai Akui Lahan TNI AU di Lingkar Bandara Pitu yang Bersertifikat Baru 600 Hektare
Selain janda dan lansia, ada kategori lain yang juga bisa menerima bansos ini.
"Untuk disabilitas dan bantuan untuk kawin bantuan untuk orang meninggal setahu saya masih tetap nominalnya. Setahu saya kemarin Rp 3 juta. Itu kawin, orang meninggal, dan melahirkan. Kalau kawin sekaligus Rp 3 juta, kematian juga sekaligus Rp 3 juta. Tapi kalau yang melahirkan cair perbulan Rp 500 sampai dengan 6 bulan,"
"Jadi menerima Rp 2 juta hanya janda dan lansia, yang lain belum tahu masih sama. Jadi kami tinggal menunggu Bappeda, kalau sudah fix datanya, pasti mereka sudah serahkan ke kami dan terhitung di bualan itu juga," pungkasnya.(*)
Erwin Sutanto Kritik Pemberhentian 11 Kades dan Beasiswa oleh Pemkab Morotai |
![]() |
---|
100 Hari Kerja Pemerintahan Rusli-Rio, Ini Sejumlah Catatan Fraksi PSI DPRD Morotai |
![]() |
---|
Pemkab Morotai Abaikan Jalan Rusak di Pelabuhan Bongkar Muat BBM Desa Waringin |
![]() |
---|
Tak Hanya Hukum Bisnis, Unipas Morotai Bakal Buka Program Studi Pariwisata |
![]() |
---|
BPN Morotai Akui Lahan TNI AU di Lingkar Bandara Pitu yang Bersertifikat Baru 600 Hektare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.