Ratusan Pencaker di Halmahera Selatan Padati Lokasi Walk in Interview Harita Nickel

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Ratusan pencari kerja (Pencaker) di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, memadati lokasi Walk in Interview yang digelar Harita Nickel, Senin, (23/6/2025).

Walk in Interview atau proses wawancara kerja, berlangsung hingga Rabu (25/6/2025) di Hotel Buana Lipu, Desa Tomori, Kecamatan Bacan.

Pantauan Tribunternate.com, ratusan Pencaker tersebut tampak membawa berkas lamaran dan menyerahkan ke pihak penyelenggara kegitan. Mereka juga mengikuti proses wawancara.

Baca juga: Berikut Program Penanaman Dinas Pertanian dan Ketpang Morotai Tahun Ini

Pihak Harita Nickel sebelumnya mengumumkan membuka lowongan kerja untuk satu anak perusahaannya, yaitu PT Karunia Permai Sentosa (KPS).

PT KPS adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan logam dasar bukan besi di Pulau Obi, Halmahera Selatan.

Saat ini, KPS sedang dalam tahap konstruksi pembangunan smelter feronikel dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) according to Harita Nickel. 

Plt Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Ditransker) Halmahera Selatan, Noce Totononu, mengatakan Harita Nickel melalui PT KPS membuka lowongan kerja di sejumlah bidang.

Di antaranya Tenaga Harian Lepas (THL), Driver DT, Operator Excavator, Welder, dan Operator Wheel Loader.

"Kalau THL ini khusus tenaga non skill, sementara yang lain itu khusus tenaga skill. Hari ini dan besok, itu penerimaan berkas dan interview tenaga non skill. Nanti hari rabu, khusus tenaga skill."

"Kemudian untuk hari ini, itu ada 500 lebih yang datang melamar (kerja). Itu berdasarkan jumlah orang yang dinterview," katanya.

Noce berharap, Harita Nickel mengutamakan tenaga kerja yang ber-KTP Halmahera Selatan. Baik itu untuk THL, maupun tenaga skill.

Baca juga: Bayern Munich Lirik Malo Gusto, Chelsea Bakal Ikhlaskan Bek Prancis Sekarang

Karena hal itu sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran.

"Hadirnya investasi harus mengurangi pengangguran. Jadi kami harap tenaga lokal diutamakan. Apalagi untuk tenaga harian lepas, karena mereka ini diuji coba selama 3 bulan baru dikontrak."

"Begitu juga tenaga skill, kalau ada putra dan putri Halmahera Selatan yang punya skill, maka mereka yang harus diutamakan. Kalau tidak ada, maka silakan ambil dari daerah lain," imbuh Noce. (*)