Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Lihat Rumah Warga Tidak Layak Huni, Sherly Laos: Bukan Kasihan tapi Rasa Bersalah sebagai Pemimpin

Hal ini diungkapkan dirinya saat bersama tim turun langsung melihat rumah salah satu warga penerima bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

Kolase TribunTernate.com/Tangkapan layar dari Instagram @s_tjo
RASA BERSALAH - Sherly Laos saat turun melihat rumah salah satu warga penerima bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kolase tangkapan layar dari instagram @s_tjo, Kamis (10/7/2025). Ketika melihat kondisi rumah salah satu warganya itu, Sherly Laos mengaku bukan kasihan, melainkan merasa bersalah sebagai pemimpin. 

"Duduk-duduk paling di muka (depan) dulu,"

"Sambil basah?" tanya Sherly Laos lagi.

"Iya," jawabnya sambil tertawa.

Dapur rumah tersebut juga dalam kondisi yang serupa, seadanya, atap tidak layak, dan lantai tanah.

Sherly Laos lebih kaget lagi ketika melihat kondisi kamar mandi rumah tersebut.

"Lubangnya (lubang WC) mana ibu?" tanya Sherly Laos.

"Air dari mana? oh pakai selang. Terus kalau mau buang air?" tanya Sherly Laos prihatin.

Setelah selesai melihat setiap sudut rumah Ance yang tampak memprihatinkan, Sherly Laos segera perintahkan Kadis Perkim untuk membangun baru hunian tersebut.

"Ini bangun baru. Bangun baru dapur, kamar mandi ya." Ujar Sherly Laos.

“Kita tidak bisa bangun peradaban kalau toilet saja masih mimpi.“
????Salah satu sudut desa di Maluku Utara

Hari itu kunjungan melihat penerima renovasi RTLH. Lantainya masih tanah, dindingnya papan tua. Dan yang paling membuat hati saya tercekat—tidak ada kamar mandi, apalagi WC.

Saya sempat terdiam beberapa detik. “Kalau buang air di mana, Bu?” tanya saya perlahan. Ibu rumah tangga itu, dengan senyum segan, menjawab, “Di kali belakang, Ibu. Saya pun ke belakang dan melihat sebuah ruang yang jauh dari kata layak utk sebuah kamar mandi.”

Saya genggam tangan beliau. Bukan rasa kasihan, tapi rasa bersalah sebagai pemimpin yang masih belum bisa menjangkau semua dengan cepat.

Ini bukan tentang WC. Ini tentang martabat. Tentang hak dasar yang belum terpenuhi. Dan tentang fakta bahwa sanitasi yang layak masih menjadi kemewahan bagi sebagian warga kita.

Saya tidak ingin ini hanya jadi cerita sedih yang viral lalu hilang. Saya minta tim teknis segera data ulang rumah-rumah yang belum punya akses sanitasi layak. Kita tidak bisa bangun peradaban kalau toilet saja masih mimpi.

Bagi sebagian orang, punya kamar mandi mungkin hal biasa. Tapi bagi sebagian lainnya, itu adalah harapan yang belum terwujud.

Pemerintah tak bisa kerja sendiri. Saya percaya, ketika kita semua ikut merasa—maka kita akan ikut bergerak. Dikutip pada Kamis, 10 Juli 2025.

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved