Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

UT Ternate

Denada Fatahan dari UT Ternate Lolos Ajang Seni Tari Mahasiswa Tingkat Nasional

Lewat tampilan tarian "Ma Susahu" dari koreografi Rifaldi Umar dan alunan musik dari tim Sanggar Gendang Gamalama

Ega Awellana/TribunTernate.com
SENI TARI - Mahasiswi UT Ternate Denada Fatahan, saat persembahan seni tari tunggal "Ma Susahu". Denada Fatahan merupakan perwakilan cabang seni tari tunggal dari UT Ternate yang lolos ke tingkat nasional. 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Mahasiswi Universitas Terbuka (UT) Ternate bernama Denada Fatahan, lolos dalam ajang Seni Tari Mahasiswa Tingkat Nasional.

Denada Fatahan berhasil lolos dan melanjutkan ke tingkat nasional pada cabang tari tunggal.

Lewat tampilan tarian "Ma Susahu" dari koreografi Rifaldi Umar dan alunan musik dari tim Sanggar Gendang Gamalama. 

flayer ajang seni tari ut
SENI TARI - Flayer ajang Seni Tari Kreasi Mahasiswa Universitas Terbuka.

Mahasiswi semester empat prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini dengan lihai membawakan tarian dari tradisi Kota Ternate tersebut.

Narasi Tarian "Ma Susahu"

SENI TARI - Mahasiswi UT Ternate Denada Fatahan, saat persembahan seni tari tunggal
SENI TARI - Mahasiswi UT Ternate Denada Fatahan, saat persembahan seni tari tunggal "Ma Susahu". Denada Fatahan merupakan perwakilan cabang seni tari tunggal dari UT Ternate yang lolos ke tingkat nasional. (Ega Awellana/TribunTernate.com)

Tarian Ma Susahu merupakan tradisi perawatan tubuh pasca melahirkan yang berasal dari Ternate, Maluku Utara.

Denada Fatahan membawa ritual perawatan sebagai bentuk kasih sayang dan penghormatan kepada perempuan yang baru saja melahirkan itu, lewat tarian.

Peremuan yang baru menghadirkan sosok kehidupan ke dunia, diberi ramuan alami dari akar, daun dan rempah-rempah ke tubuhnya, menenangkan jiwanya.

Meski sederhana, tradisi ini menyimpan makna mendalam, yakni untuk menjaga kesehatan serta mempererat ikatan antara ibu dan anak.

Selain itu tradisi ini juga untuk menguatkan perempuan sebelum menjalani perannya dengan penuh cinta dan kekuatan.

Tarian ini menjadi cerminan nilai-nilai tentang bagaimana perempuan bukan hanya penerus tradisi, tetapi juga penjaga masa depan.

Dari rahim yang dirawat dengan baik, tumbuh anak-anak yang sehat, kuat, dan berpotensi menjadi pemimpin masa depan Indonesia.

Lewat gerak yang lembut, halus, namun penuh makna, Ma Susahu mengajak kita untuk kembali melihat akar budaya sebagai kekuatan. 

Sebuah pengingat bahwa perjalanan menuju Indonesia Emas dimulai dari hal-hal yang paling mendasar: keluarga yang sehat, budaya yang dijaga, dan kebersamaan yang dirajut dengan kasih.

Adapun ajang Seni Tari Kreasi Mahasiswa bertajuk "Mengukir Prestasi Merajut Kebersamaan Menuju Indonesia Emas" ini berlangsung mulai 2 Mei hingga 4 September 2025.

Pada cabang tari tunggal, finalis yang lolos berasal dari UT Bandung, UT Pangkal Pinang, UT Surakarta serta tentunya UT Ternate.

Sementara pada cabang tari kelompok, finalis yang lolos berasal dari UT Banda Aceh, UT Majene, UT Medan dan UT Surakarta. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved