Pemkot Ternate
Stunting di Ternate Maluku Utara Meningkat di 2024
Total jumlah balita di Kota Ternate, Maluku Utara yang tercatat juga mengalami penurunan dari 11.480 anak (2023) menjadi 10.269 anak (2024)
Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Munawir Taoeda
"Setelah enam bulan, bayi baru boleh diberi makanan pendamping ASI sesuai usia, "ujarnya.
Agung menambahkan, Dinas Kesehatan sendiri telah menyiapkan berbagai strategi jangka pendek dan panjang.
"Dalam waktu dekat, upaya difokuskan pada pemenuhan gizi ibu sebelum hamil, termasuk edukasi soal lingkar lengan ideal (minimal 23,5 cm), serta peningkatan konsumsi makanan bergizi" tuturnya
"Makanan yang baik dan cukup jumlahnya penting, karena ini memengaruhi kondisi psikologis ibu dan berat lahir bayi, "tambahnya.
Menurutnya, bayi yang lahir dengan berat di bawah 2.500 gram lebih rentan mengalami keterlambatan motorik.
Selain itu, imunisasi dasar dan pemberian vitamin juga menjadi prioritas, bersamaan dengan pelayanan kesehatan yang tepat sasaran.
Dalam jangka panjang, ia bilang Dinkes menekankan pentingnya perubahan perilaku Edukasi dan konseling berkelanjutan diberikan kepada ibu hamil, remaja, dan calon pengantin.
Baca juga: Wali Kota Tidore Muhammad Sinen Buka Musrenbang RPJMD 2025-2029
"Koordinasi lintas sektor termasuk dengan KUA juga dilakukan untuk menyasar calon pengantin agar siap secara gizi dan kesehatan, "ucapnya.
Ia menambahkan, Pemkot Ternate bersama Dinkes dan instansi terkait, terus mengacu pada petunjuk teknis Kementerian Kesehatan untuk mengoptimalkan penanganan stunting.
"Meski angka masih meningkat, kami optimistis upaya kolaboratif lintas sektor dapat memperbaiki kualitas gizi anak-anak ke depan, "punkgasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.