DPRD Kota Ternate
M Syaiful: Pembangunan di Ternate Harus Utamakan Estetika dan Cagar Budaya
Ada beberapa situs yang bersebelahan dengan bangunan lain mengganggu estetika terutama di Masjid Sultan Ternate, Maluku Utara
Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - DPRD Kota Ternate meminta Dinas PUPR intensif melakukan pengawasan terhadap izin membangun.
Pasalnya, ada beberapa situs yang bersebelahan dengan bangunan lain mengganggu estetika terutama di Masjid Sultan Ternate.
Perihal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate, Maluku Utara M Syaiful, Rabu (23/7/2025).
Syaiful berharap Dinas PUPR segera turun di sekitar Masjid Sultan untuk bisa mengawasi pembangunan.
Baca juga: Hati-hati Lewat Depan Kantor Disdukcapil Taliabu, Ada Lubang Menganga
"Karena saya tidak tahu izinnya berapa lantai. Karena kalau sudah terlalu tinggi juga mengganggu estetika Masjid, "katanya.

Diketahui, penyampaian Saiful ini setelah Komisi III Bidang Pembangunan dan Kesra bersama Dinas Kebudayaan usai membahas KUA-PPAS APBD-P 2025
Menurut M Syaiful, di Kelurahan Toboleu juga perlu ada perhatian khusus Dinas PUPR.
Karena Masjid Toboleu juga bagian dari tempat ibadah yang bersejarah di Kota Ternate.
"Terlebih, ini bagian dari cagar budaya yang perlu dilestarikan."
"Tapi hari ini kita lihat sendiri bahwa pembangunan yang ada di sekitar Masjid sudah mengganggu estetika."
"Dan tentu kita kecewa, karena izin membangun keluar dari pemerintah lewat Dinas PUPR, "bebernya.
Olehnya Komisi III berharap ada perhatian khusus Dinas PUPR, yang bukan hanya sekedar pada dua Masjid yang menjadi temuan, tapi juga pada cagar budaya lain.
"Kami sudah sampaikan ke Dinas Kebudayaan agar proaktif dalam pelestarian cagar budaya."
Baca juga: Komisi I DPRD Ternate Seriusi PHK Sepihak Salah Satu Ekspedisi
"Saya mau katakan, kota ini harapannya menjadi kota jasa dan 'menggali' retribusi dari sektor pariwisata."
"Kita tidak tahu 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun ke depan ketika ibu kota kabupaten lain jadi (berkembang)."
"Ternate sunyi lho, ketika kita tidak mampu melestarikan dan memanfaatkan potensi wisata yang ada, "tambahnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.