Virus Corona

Bupati Sleman Positif Covid-19 setelah Divaksin, Ini Penjelasan Dokter Tirta dan Zubairi Djoerban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sleman Sri Purnomo saat disuntik vaksin di Puskesmas Ngemplak 2.

TRIBUNTERNATE.COM - Bupati Sleman, Sri Purnomo, dinyatakan positif Covid-19 setelah mendapatkan vaksin Covid-19 dari Sinovac pekan lalu.

Setelah terkonfirmasi positif Covid-19, Sri Purnomo saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.

Dikutip dari Kompas.com, kabar Bupati Sleman positif Covid-19 dibenarkan oleh Sekda Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya.

"Hasil antigen kemarin dan hasil PCR tadi pagi itu (Bupati Sleman Sri Purnomo) positif (Covid-19)," ujar Harda Kiswaya, Kamis (21/1/2021).

Harda juga menyampaikan, Bupati Sleman Sri Purnomo saat ini dalam kondisi baik.

"Kami bersyukur setelah dilakukan foto scan paru-paru dan sebagainya alhamdulilah semuanya kondisinya sangat baik, jadi OTG. Beliau melakukan isolasi mandiri di rumah dinas," ungkapnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo saat disuntik vaksin di Puskesmas Ngemplak 2. (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Sementara itu, satu minggu setelah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama, Sri Purnomo mengumumkan dirinya positif Covid-19 pada Kamis (21/1/2021) lewat akun media sosial Instagram, @sripurnomosp.

Menurut keterangan dalam unggahan itu, Sri Purnomo menjalani tes swab antigen dengan hasil positif pada Rabu (20/1/2021).

Kemudian, ia lanjut menjalani tes swab PCR dengan hasil positif pada Kamis pagi.

Diketahui, Sri Purnomo menjadi salah satu penerima vaksin Covid-19 pertama di Sleman, DI Yogyakarta.

Ia disuntik vaksin di Puskesmas Ngemplak pada Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Komjen Listyo Sigit Ingin Hidupkan Kembali Pam Swakarsa, Ini Kekhawatiran YLBHI dan Kontras

Baca juga: Jokowi dan Erdogan Gunakan Vaksin CoronaVac, CEO Sinovac: Ini adalah Kepercayaan Internasional

Baca juga: Dua Hari Kritis dan Tak Kunjung Dapat ICU, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Puskesmas Tangsel

Informasi Bupati Sleman Sri Purnomo yang terinfeksi Covid-19 setelah mendapat suntikan vaksin pun mendapat tanggapan dari dua dokter ternama Tanah Air.

Yakni, dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi dan dokter spesialis penyakit dalam (internis) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM.

Melalui akun media sosial Twitter masing-masing, dokter Tirta dan profesor Zubairi Djoerban memberikan penjelasannya:

1. Dokter Tirta

Dalam sebuah utas cuitan di akun Twitter @tirta_hudhi yang diunggah pada Kamis (21/1/2021), Dokter Tirta menanggapi Bupati Sleman Sri Purnomo yang tertular Covid-19.

Menurut penjelasan Dokter Tirta, kasus Bupati Sleman menunjukkan bahwa vaksin tidak melindungi seseorang dari penularan.

Terlebih, Sri Purnomo baru mendapatkan satu dosis vaksin Covid-19 Sinovac.

Dokter Tirta menekankan, betapa pentingnya protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) meski sudah mendapatkan vaksin.

Di bagian akhir utas cuitan, Dokter Tirta menyebut bahwa vaksin Covid-19 yang ada terbukti efektif untuk melindungi diri dari kemungkinan gejala berat jika terkena Covid-19.

Namun, hal terpenting yang harus dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 adalah protokol 3M.

"Terkait bapak @SriPurnomoSP terkena covid, itu menandakan, bahwa vaksin bukan melindungi kita dari penularan. So pentingnya menjaga protokol 3M selalu, apalagi jika baru mendapat 1 dosis" tulis Dokter Tirta dalam bagian pertama utas cuitannya.

"Vaksin covid yg hadir, terbukti efektif melindungi dari kemngkinan gejala berat kalo kena covid. Yg melindungi dr penularan? Ya protokol 3M brok" pungkasnya.

Baca juga: Satgas Pastikan Kabar Ada Chip dalam Vaksin Covid-19 Hoaks

Baca juga: Raffi Ahmad Jadi Duta Vaksin Covid-19, Pengamat Nilai Kurang Pas: Seharusnya Sosok yang Berprestasi

Baca juga: Tegaskan Vaksinasi Covid-19 Aman, Dokter Tirta: Nggak Bengkak, Nggak Pingsan, Masih Hidup

Baca juga: 240 Warga Israel Positif Covid-19 Setelah Divaksin Pfizer, Ini Penjelasan Dokter Penyakit Dalam

2. Profesor Zubairi Djoerban

Dokter internis sekaligus Ketua Satgas Kewaspadaan dan Kesiagaan Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, turut menanggapi kasus infeksi Covid-19 yang dialami Bupati Sleman Sri Purnomo.

Lewat utas pendek cuitan yang diunggah pada Jumat (22/1/2021) di akun Twitternya, @ProfesorZubairi, Zubairi Djoerban menjawab pertanyaan mengapa Bupati Sleman Sri Purnomo bisa terinfeksi Covid-19 padahal sudah divaksin beberapa hari sebelumnya.

Zubairi Djoerban memberikan jawaban yang jelas; antibodi terbentuk dalam waktu 14 hari setelah suntikan vaksin dosis kedua.

Antibodi itu baru akan terbentuk maksimal beberapa bulan setelahnya.

Menurut Zubairi Djoerban, suntikan vaksin Covid-19 pertama, seperti yang baru didapat oleh Sri Purnomo, hanya memicu respon kekebalan awal.

Sehingga, kemungkinan terinfeksi Covid-19 tetap ada.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak jemawa atau sombong meski sudah divaksin.

Sebab, protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker tetap dibutuhkan.

Ia juga menyinggung rumor seseorang terinfeksi Covid-19 karena vaksin yang diinjeksikan terbuat dari virus yang dilemahkan yang justru dapat menginfeksi orang yang divaksin.

Zubairi Djoerban membantah kebenaran rumor tersebut.

Pria yang akrab disapa Profesor Beri ini menegaskan, vaksin Covid-19 Sinovac berisi virus mati, sehingga hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.

"Bupati Sleman dinyatakan positif Covid-19 beberapa hari usai disuntik vaksin. Kenapa bisa? Begitu tanya @KompasTV tadi." tulis Profesor Zubairi Djoerban dalam bagian pertama utas cuitannya.

"Jawaban saya terang. Terbentuknya antibodi itu kan 14 hari setelah suntikan kedua dan baru maksimal beberapa bulan kemudian." jelasnya.

"Jika baru suntik sekali, itu cuma memicu respons kekebalan awal, sehingga masih mungkin terinfeksi. Jangan langsung jemawa. Masih perlu jaga jarak dan pakai masker." demikian bunyi bagian kedua utas cuitan Profesor Beri.

"Perlu diketahui, Sinovac itu kan vaksin berisi virus mati. Sehingga hampir tak mungkin bikin orang terinfeksi." pungkas Profesor Beri.

(TribunTernate.com/Rizki A.) (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri)

Berita Terkini