Harta 10 Orang Terkaya Bertambah selama Pandemi, Cukup untuk Beli Vaksin bagi Semua Orang di Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin - Foto yang diambil pada 6 Agustus 2020 dan disediakan oleh Dana Investasi Langsung Rusia ini memperlihatkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya.

TRIBUNTERNATE.COM - Sepuluh orang terkaya di dunia mengalami kenaikan harta kekayaan selama pandemi Covid-19.

Dikutip dari BBC, sepuluh orang terkaya di dunia yang kekayaannya naik sebesar 540 miliar sejak Maret 2020 itu termasuk founder Amazon Jeff Bezos, founder Tesla Elon Musk, dan founder Facebook Mark Zuckerberg.

Kenaikan harta kekayaan 10 miliarder tersebut jika diakumulasikan jumlahnya lebih dari cukup untuk dua hal terpenting saat ini.

Pertama, membiayai vaksin Covid-19 bagi setiap orang yang ada di muka Bumi.

Dan kedua, menekan angka kemiskinan yang ditimbulkan akibat pandemi virus corona.

Hal tersebut diungkap oleh konfederasi 20 organisasi amal nirlaba independen, Oxfam.

ILUSTRASI vaksin Covid-19. (europeanpharmaceuticalreview.com)

Dikutip TribunTernate.com dari Independent, Oxfam juga menyerukan pemungutan pajak lebih tinggi bagi orang-orang super kaya.

Selain itu, Oxfam juga meminta diterapkannya pajak temporer pada 'kelebihan' profit yang dihasilkan oleh 32 perusahaan global yang memperoleh pendapatan tertinggi selama 2020.

Oxfam telah mengalkulasikan bahwa, jika digabungkan, harta kekayaan dari 10 orang terkaya di dunia mengalami kenaikan sebesar 540 miliar dolar AS dari pertengahan Maret hingga akhir tahun 2020.

Dalam laporan barunya, Oxfam mengatakan, bantuan untuk kaum miskin saat ini semakin tertekan.

Inggris dan negara donor lainnya diketahui telah memotong bantuan bagi negara-negara miskin di dunia.

Baca juga: Viral Suap-suapan Satu Sendok di Acara PDIP Bali, Ahli Epidemiologi Desak Pemerintah Beri Sanksi

Baca juga: Donald Trump Membuat Kantor Mantan Presiden Padahal Joe Biden Sudah Dilantik, Apa Alasannya?

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 di Indonesia, Lebih dari 200 Ulama Meninggal Dunia Terinfeksi Virus Corona

Laporan Oxfam berjudul The Inequality Virus (Virus Ketimpangan, red.) dan dipublikasikan di hari pembukaan pertemuan 'Davos Dialogue' yang digelar oleh World Economic Forum di Davos.

Laporan itu menyebut, Covid-19 dapat memicu ketimpangan ekonomi di hampir setiap negara secara bersamaan.

Masifnya ketimpangan ini adalah yang pertama kali terjadi sejak rekor dimulai lebih dari satu abad yang lalu.

Laporan itu mengklaim bahwa perekonomian yang 'timpang' akan membuat kaum elite super kaya mengumpulkan harta kekayaan di tengah-tengah resesi terburuk sejak Great Depression pada 1930an.

Halaman
123

Berita Terkini