"Pajak-pajak itu praktis dan diperlukan. Pada Desember 2020, Argentina melakukan pungutan satu kali pada orang-orang super kaya untuk membantu membiayai penanganan Covid-19, termasuk pembelian persediaan medis dan bantuan untuk usaha kecil dan menengah."
Namun, proposal laporan Oxfam bukan tanpa kritik.
Direktur Jenderal Institute of Economic Affairs Mark Littlewood mengatakan, proposal Oxfam menunjukkan "kesalahpahaman yang fundamental," baik dalam bidang ekonomi maupun pengentasan kemiskinan.
“Menerapkan pajak yang lebih tinggi terhadap orang-orang kaya mungkin bisa menjadi berita utama yang bagus, tetapi itu akan memicu sesat pikir di mana publik mengira bahwa penerapan pajak untuk kaum yang berada di atas otomatis akan memberikan lebih banyak kekayaan bagi kaum di bawah. Pada kenyataannya, kebijakan intervensionis jauh lebih mungkin dalam menghancurkan kekayaan daripada keberhasilan untuk mendistribusikannya kembali, ” kata Mark.
Oxfam memang benar saat menyoroti efek pandemi Covid-19 terhadap orang-orang miskin.
Akan tetapi, Oxfam sebaiknya juga harus fokus pada cara-cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.
Mark menambahkan, “Itu bisa dimulai dengan meluncurkan kampanye untuk perdagangan bebas global, mempromosikan hak milik pribadi di semua yurisdiksi, serta penegakan kontrak hukum yang baik."
"Ini akan berdampak lebih banyak dalam mengentaskan kemiskinan daripada hanya terobsesi dengan kekayaan segelintir miliarder," lanjutnya.
SUMBER: BBC.COM, Independent.co.uk
(TribunTernate.com/Rizki A.)