TRIBUNTERNATE.COM – Layanan GeNose test telah disediakan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) di sejumlah stasiun untuk mendeteksi Covid-19 pada Jumat (5/2/2021).
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 telah resmi mengizinkan tes pemeriksaan dengan GeNose sebagai syarat perjalanan di stasiun kereta api dan terminal bus.
Hal itu telah sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 5 yang menyebutkan penggunaan GeNose untuk syarat perjalanan kereta api.
Tes GeNose bagi penumpang kereta menjadi salah satu opsi lain untuk mendapatkan surat bebas Covid-19 untuk keperluan bermobilitas atau bepergian dengan menggunakan transportasi umum.
Lalu, bagaimana penggunaan tes GeNose?
• Siap Diproduksi hingga 40.000, Menristek Harap GeNose Digunakan di Terminal, Stasiun hingga Pabrik
• Menristek RI: 5 Perusahaan yang akan Produksi 5.000 Unit GeNose, Alat Tes Cepat Covid-19 Inovasi UGM
Rupanya, sebelum melakukan tes GeNose di stasiun, calon penumpang akan mendapatkan kantong untuk mengambil sampel nafas yang disebut breathing bag.
Prosedur penggunaan kantong sampel nafas tes GeNose pun sangat mudah.
Kita hanya perlu memasukkan nafas ketiga dalam kantong sampel yang sudah disediakan oleh petugas itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Eko Fajar Nur Prasetyo selaku Ketua Tim Produksi dari GeNose C-19, sebagaimana dikutip dari video wawancara yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (3/2/2021).
"Ini pengunaan sangat mudah, jadi kita cukup memasukkan sampel nafas kita, pada nafas ketiga,” kata Eko.
Lakukan tarik nafas dalam selama dua kali, kemudian di nafas ketiga saat dihembuskan tampung dalam kantong sampel tes.
• Bahas Sertifikat Tanah Elektronik, Febri Diansyah Singgung e-KTP: Utamakan Asesmen Risiko Korupsi
• Meski Sudah Digitalisasi, Sertifikat Tanah yang Lama Tidak akan Ditarik
• UPDATE Covid-19 di Indonesia Jumat, 5 Februari 2021: Tambah 11.749, Total 1.134.854 Kasus Positif
Tes GeNose C-19 dilakukan tanpa membuka masker agar udara tidak menyebar.
“Pertama ditarik, kedua ditarik, lalu ketiga ditiupkan ke dalam kantong tanpa membuka masker lalu ditutup,” kata Eko.
“Tanpa membuka masker agar (udara, red.) tidak ke mana-mana,” lanjutnya.
Setelah sampel nafas dimasukkan kantong, kantong sampel tersebut bisa langsung diserahkan pada petugas untuk diperiksa.