TRIBUNTERNATE.COM - Banyak orang mengeluh sakit kepala atau pusing saat berpuasa di bulan Ramadhan.
Sakit kepala atau pusing yang dikeluhkan juga bervariasi, dari ringan, sedang, hingga parah.
Orang yang mengeluhkan sakit kepala atau pusing saat berpuasa, disebabkan oleh beberapa hal.
Pada banyak kasus, sakit kepala atau pusing saat berpuasa daapt disebabkan karena hipoglikemia (penurunan gula darah).
Selain itu, dapat pula disebabkan oleh perubahan pola tidur, tekanan saat puasa, atau penurunan suplai darah ke otak.
Dikutip dari The News, menurut Konsultan Senior Pengobatan Perawatan Intensif di Institut Ilmu Kedokteran Pakistan dan Pakar Medis, Dr Muhammad Haroon, berpuasa merupakan faktor penyebab utama orang mengeluhkan sakit kepala atau pusing di bulan Ramadhan.
Haroon juga mengatakan, timbulnya pusing atau sakit kepala ini, sering terjadi pada saat puasa atau bisa juga terjadi saat setelah berbuka puasa.
Baca juga: Lakukan Hal Ini Saat Sakit Kepala atau Pusing: dari Kompres Hangat hingga Pijat Titik Tekanan
Baca juga: Jelang Bulan Puasa, Ini 15 Kutipan Menyambut Ramadhan 2021 dalam Bahasa Inggris dan Terjemahannya
Orang yang memiliki sakit kepala kronis seperti migrain, lebih rentan mengalami sakit kepala parah selama puasa.
Akan tetapi, orang yang tidak memiliki riwayat sakit kepala kronis seperti migrain juga dapat mengalami pusing atau sakit kepala saat berpuasa.
Hal ini karena selama berjam-jam puasa, pemecahan protein dimulai di dalam tubuh.
Kemudian, amonia serta bahan kimia nitrogen lainnya dilepaskan masuk ke otak, sehingga menyebabkan sakit kepala, kantuk, dan lesu.
Selain itu, penyebab lainnya adalah ketika berbuka puasa, perut yang kosong terisi makanan dengan cepat, sehingga 60-70 persen suplai darah diarahkan ke sistem gastrointestinal untuk mencerna makanan yang dikonsumsi.
Hal ini menyebabkan penurunan suplai darah ke otak yang dapat mengakibatkan sakit kepala.
Selain itu, minum air yang terlalu banyak secara langsung saat berbuka puasa juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Hal ini karena air yang banyak tersebut menurunkan kadar natrium yang menyebabkan berbagai gejala termasuk rasa lemah dan lelah, serta pusing.
Untuk menangatasi hal ini, Haroon menyarankan agar orang-orang tidak makan terlalu banyak pada saat berbuka puasa.
Kemudian, orang-orang juga perlu menghindari banyak minum dalam waktu yang singkat.
Solusi: Minum Air secara Teratur, Konsumsi Makanan Tinggi Lemak Saat Sahur, Tidur Siang selama 2 jam saat Berpuasa
Baca juga: Tips Alamiah Meringankan Sakit Kepala atau Pusing: dari Minum Air Putih hingga Minum Teh Herbal
Baca juga: 8 Manfaat Puasa Senin Kamis Bagi Kesehatan Tubuh, Ini Bacaan Niat Beserta Artinya
Haroon mengimbau, bagi orang yang merasakan sakit kepala atau pusing saat berpuasa untuk memastikan tubuhnya terhidrasi secara teratur.
Hal ini karena, otak manusia mengandung lebih dari 75 persen air, dan sangat sensitif terhadap perubahan jumlah air yang tersedia untuk otak.
Ketika otak mendeteksi bahwa persediaan air terlalu sedikit, otak mulai memproduksi histamin.
Histamin ini bekerja untuk memastikan air dalam otak tetap tercukupi dan melindungi otak jika kekurangan air berlanjut dalam jangka waktu yang lama.
Namun, histamin dapat menyebabkan rasa sakit, kelelahan, hingga sakit kepala.
Oleh karena itu, penderita sakit kepala atau pusing disarankan agar minum air secara teratur antara berbuka hingga sahur, dan bukan minum banyak air pada satu waktu.
Selain itu, pada saat sahur, penderita sakit kepala disarankan mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang cukup tinggi, sehingga pemecahan protein masif dapat dicegah setelah berjam-jam puasa.
Selain itu, penderita sakit kepala atau pusing saat puasa, disarankan untuk mencoba untuk tidur siang selama dua jam setiap hari.
Kemudian, penderita sakit kepala juga harus menghindari pemicu sakit kepala seperti stres, kelelahan, dan kurang tidur selama berpuasa di bulan Ramadhan.
(TribunTernate.com/Qonitah)