Nadiem Makarim Libatkan Perguruan Tinggi untuk Akselerasi Vaksinasi Tenaga Pendidik Jelang PTM

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) perdana dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).

TRIBUNTERNATE.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui menterinya, Nadiem Makarim menyatakan bahwa pihaknya akan melibatkan perguruan tinggi di Indonesia untuk mengakselerasi vaksinasi tenaga pendidik jelang pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dimulai pada Juli 2021 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim pada rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Senin (31/5/2021).

Pada rapat tersebut, Nadiem menerangkan bahwa kini progres vaksinasi terhadap tenaga pendidik di Indonesia telah mencapai 28 persen atau 1,54 juta dari keseluruhan 5,6 juta pendidik.

Mengingat pembelajaran jarak jauh akan dimulai dalam waktu dekat, Kemendikbudristek pun berinisiatif untuk melakukan akselerasi pada proses vaksinasi tenaga pendidik di Indonesia.

Untuk itu, Kemendikbudristek akan menjadi salah satu operator dalam memfasilitasi vaksinasi seluruh insan pendidik.

Nadiem menuturkan, inisiatif tersebut dilakukan karena Kemendikbudristek merasa memiliki tanggung jawab dalam tercapainya target vaksinasi bagi tenaga pendidik.

"Jadi kami tidak hanya menunggu dan memfasilitasi saja, tetapi kami merasa Kemendikbudristek ini bertanggung jawab terhadap akselerasi dan tercapainya target untuk memvaksinasi semua guru-guru ini."

"Karena jika hal itu tidak terjadi, kita tidak akan bisa mulai melaksanakan (pembelajaran) tatap muka," terang Nadiem Makarim.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021). (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Baca juga: Nadiem Makarim Sebut Ada Empat Upaya Perbaikan Pendidikan yang Terus Dikerjakan, Apa Saja?

Baca juga: Kemendikbud Buka Rekrutmen Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak, Berikut Syarat dan Jadwalnya

Untuk merealisasikan inisiatif tersebut, Kemendikbudristek pun melibatkan fakultas kesehatan dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia.

Kata Nadiem, diperkirakan ada 13 ribu tenaga dari perguruan tinggi di Indonesia yang akan membantu program akselerasi vaksinasi bagi tenaga pendidik.

Di antaranya ada 28 fakultas kesehatan dari perguruan tinggi negeri, 21 fakultas kesehatan dari perguruan tinggi swasta, serta rumah sakit pendidikan yang akan terlibat dalam proses vaksinasi tersebut.

"Hampir 13 ribu dari perguruan tinggi kita akan membantu melaksanakan dan mengkoordinasi vaksinasi."

"Dari fakultas kesehatan (perguruan tinggi) negeri ada 28 fakultas yang terlibat, dari fakultas kesehatan (perguruan tinggi) swasta ada 21 yang terlibat dan juga dari rumah sakit pendidikan."

"Jadi semua vaksinator-vaksinator ini yang memiliki pengalaman medis akan kita kerahkan untuk, hanya, khusus, untuk mengakselerasi vaksinasi guru," tutur Nadiem.

Tenaga-tenaga tambahan dari perguruan tinggi yang ada di bawah naungan Kemendikbudristek itu juga menjadi armada tambahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melaksanakan proses vaksinasi.

"Jadi peran perguruan tinggi ini mengerahkan sdm mereka untuk menjadi vaksinator dan menyediakan tempat atau fasilitas untuk proses vaksinasi," ucap Nadiem.

Selain menyediakan tenaga kesehatan, Kemendikbudristek juga menyelenggarakan acara serta menyediakan fasilitas bagi proses vaksinasi tenaga pendidik.

"Jadi kami akan menyelenggarakan acaranya juga, menyelenggarakan lokasinya juga dan tentunya semua vaksinnya kami ambil langsung dari dinas kesehatan setempat," imbuhnya.

Baca juga: Kemendikbud Sebut Lulusan SMA-SMK yang Diserap Perguruan Tinggi Hanya 38 Persen

Baca juga: Resmi jadi Mendikbudristek, Nadiem Makarim Bertekad Tingkatkan Kualitas dan Inovasi di Universitas

Tak hanya perguruan tinggi, Nadiem Makarim juga mengerahkan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk mengatur serta mengoordinasikan proses vaksinasi terhadap tenaga pendidik.

"LPMP akan mengatur dan menjadwalkan kedatangan PTK ke tempat vaksinasi, memastikan registrasi dan semuanya itu lengkap. Mengundang para guru-guru dan dosen, dan berkoordinasi dengan LLDIKTI, Kanwil, Kemenag dan Disdik, dan menyediakan fasilitas bagi provinsi yang tidak memiliki FK atau lokasi vaksinasi. Jadi itu tanggung jawabnya LPMP," tegas Nadiem.

Nadiem lantas menegaskan bahwa seluruh pihak dari Kemendikbudristek bertanggung jawab terakit inisiatif akselerasi vaksinasi untuk tenaga pendidik.

Hal ini dilakukan Kemendikbudristek untuk memastikan bahwa seluruh tenaga pendidik di Indonesia siap melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 mendatang.

"Jadi seluruh kaki tangan Kemendikbud sekarang turun tangan untuk melaksanakan acara-acara vaksinasi massalnya sendiri untuk guru-guru," tukas Nadiem.

(TribunTernate.com/Ron)

Berita Terkini