Baca tanpa iklan
TRIBUNTERNATE.COM- Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif mengatakan ruang demokrasi selalu terbuka untuk siapa saja.
Apalagi mahasiswa yang merupakan agen perubahan.
Itu sebabnya DPRD mengapresiasi apa yang dilakukan mahasiswa.
Namun perlu diperhatikan adalah soal aturan dalam menyampaikan aspirasi.
Agar tidak menimbulkan hal hal anarkis di kemudian hari.
"Gerakan itu bisa berjalan dengan baik. Asalkan kita mampu menarik simpati dan selalau kedepankan humanis,"Ucap Nuralela saat menyambangi sejumlah mahasiswa yang ditahan di Polres Ternate.
"Kan mahasiswa dan Polisi adalah mitra,"Sambung Nurlela kepada TribunTernate.com, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Kembang Api dan Petasan Mulai Diburu Warga Ternate Jelang Idul Fitri
Baca juga: Penanganan Sampah di Pasar Kie Raha Kota Ternate Dikeluhkan, Retribusi Lancar, Sampah Menumpuk
Oleh sebab itu politisi dari Partai Nasdem ini mengajak mahasiswa dan pihak keamanan tidak boleh saling berhadap-hadapan, ini yang perlu dihindari.
Sebagai respresentasi masyarakat DPRD Kota Ternate, selalu berdiskusi dengan pihak keamanan.
Karena sebelum itu sebagian besar perwakilan rakyat pernah berada pada posisi teman-teman mahasiswa.
Nurlaela meminta jangan dibatasi ruang demokrasinya mahasiswa.
Tindakan-tindakan kekerasan tidak bisa melekat pada mahasiswa ini yang perlu dihindari.
"Jangan nanti pihak keamanan, memiliki semua fasilitas, bisa melukai mahasiswa ini yang tidak diharapkan. Tentu upaya begini saya selalu berkoordinasi dengan Kapolres," katanya.
Prinsipnya pihak keamanan, bisa melaksanakan tugas sesuai koridor, mengayomi, melindungi dan bisa melakukan pembinaan. Demikian juga dengan mahasiswa.
"Kalau dalam aksi Koorlapnya jelas, visi tuntutan jelas, maka saya pikir perjuangan teman-teman mahasiswa bisa dimaknai secara positif dengan baik,"pintanya. (*)