b. Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus, tetapi kurang dari dua belas bulan, diberikan secara proporsional sesuai, dengan perhitungan masa kerja dibagi 12 dikali satu bulan upah.
3. Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah satu bulan dihitung sebagai berikut:
b. Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari dua belas bulan, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.
4. Bagi pekerja/buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil, maka upah satu bulan dihitung berdasarkan upah rata-rata dua belas bulan terakhir, sebelum hari raya keagamaan.
5. Bagi perusahaan yang menetapkan besaran nilai THR keagamaan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan yang telah dilakukan lebih besar dari nilai THR keagamaan sebagaimana dalam poin nomor 2 di atas.
Baca juga: THR Anggota Polda Maluku Utara Cair Pekan Depan
Maka THR keagamaan yang dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan yang telah dilakukan.
6. THR keagamaan wajib dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.
Dengan ketentuan di atas, maka menghimbau kepada seluruh perusahan di Maluku Utara untuk memberikan THR kagamaan kepada pekerja/buruh, sesuai aturan yang berlaku.
Sedangkan untuk pekerja/buruh di Provinsi Maluku Utara jika perusahan tidak menaati SE yang berlaku, mohon memberikan informasi kepada DPD-SPN Provinsi Maluku Utara dan segera ditindak lanjuti. (*)