TRIBUNTERNATE.COM, TOBELO- Sebagian besar jembatan di Kecamatan Loloda Utara, Halmahera Utara, dikabarkan belum dibangun.
Padahal, pemerintah daerah Halmahera Utara telah menggelontorkan anggaran melalui proyek Multiyears pada tahun 2018 sebesar Rp 300 miliar sekian untuk membangun jalan sekaligus jembatan di Kecamatan Galela-Loloda Utara.
Mahmud, salah satu warga di Kecamatan Loloda Utara belum lama ini mengeluhkan, sungai di desa, Kapa-kapa, Kecamatan Loloda Utara.
Sungai menghubungkan beberapa desa setelahnya itu tak bisa dilewati karena meluap akibat hujan deras.
Walau demikian, Mahmud dan beberapa masyarakat di situ nekat menerobos demi bisa sampai ke pusat kota Tobelo.
Begitu juga Sungai dì desa supu, sama sekali tak ada jembatan.
“Kalau sungai meluap ini sudah jadi langganan. Mau tidak mau kami harus terobos. Karena kalau menunggu air surut itu berhari-hari,”keluhnya.
Menurut dia, memang sebagian besar jembatan di Kecamatan Loloda Utara, belum dibangun.
Sehingga bila musim hujan butuh perjuangan jika ada keperluan harus ke Kota Tobelo.
Bahkan, kondisi ini menurut dia mereka nikmati sudah cukup lama.
Karena itu, mereka berharap agar pemerintah daerah segera bangun jembatan.
Terkait ini, pada tahun 2018, pemerintah daerah Halmahera Utara telah menggelontorkan anggaran melalui proyek Multiyears sebesar Rp 300 miliar sekian untuk membangun jalan sekaligus jembatan di Kecamatan Galela-Loloda Utara.
Baca juga: Hampir Semua Segmen Dalam Proyek Multiyears di Halmahera Utara Diduga Tak Selesai
Baca juga: Proyek Multiyears Terbengkalai, Mahmud Lasidji: Uangnya Sudah Dicairkan Seratus Persen Sejak 2021
Proyek bersumber dari APBD Halmahera Utara itu dibagi tiga segmen dan dikerjakan tiga kontraktor berbeda.
Sesuai kontrak pekerjaan proyek ini selesai tahun 2020, dengan panjang jalan 90 kilo meter.
Segmen I mulai dari desa Salimuli sampai Posi-Posi jaraknya sepanjang 48,3 Kilo Meter dikerjakan oleh PT Sinar Putra Pratama