TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Derektorat Intelkam Polda Maluku Utara, membentuk tim efektif eksternal.
Pembentukan itu lewat fokus group discussion (FGD), melibatkan semua unsur hingga OKP di Maluku Utara.
Kolaborasi itu dengan tujuan menyamakan presepsi, dalam penanganan kerawanan Pemilu 2024.
Langkah itu juga ikut didorong akselerasi penanganan kerawanan pemilu.
Baca juga: Rangking 3 Indeks Kerawanan Pemilu, Begini Langkah Kapolda Maluku Utara
Lewat kolaborasi pemerintah daerah di Maluku Utara atau (Krisna Kie Raha).
Gagasan ini sebagai pilot project implementasi proyek perubahan Kombes (Pol) Hadi Wiyono.
Dalam akselerasi kerawanan pemilu itu ditujukan pada dua wilayah yakni di Halmahera Tengah dan Ternate.
Akselerasi tersebut dilakukan setelah Direktur Intelkam, Kombes Pol Hadi Wiyono.
Tercatat sebagai peserta pelatihan kepemimpinan nasional LAN RI angkatan 58.
Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko dalam sambutannya mengatakan.
Akselerasi yang dilakukan karena Maluku Utara, merupakan wilayah yang sering terjadinya konflik.
Seperti konflik yang melibatkan penyelenggara, Partai Politik, elit politik dan masyarakat.
"Permasalahan tersebut berujung pada sengketa Pemilu dan Pilkada di MK, "ungkapnya, Rabu (4/10/2023)
Lebih lanjut Kapolda mencontohkan, pada 2014 silam, pelanggaran Pemilu di Maluku Utara berujung pada keputusan MK.
Hingga akhirnya dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), seperti di Halmahera Selatan dan konflik Pilkada di Halmahdera Tengah pada 2012 silam.