Ia turut menjelaskan detail pemilihan bentuk, warna, dan tipografi logo minyak cengkih ini yang mencerminkan identitas Pulau Hiri dan sejarahnya.
"Cengkih adalah bagian dari kearifan lokal dan sejarah kita. Desain logo ini menggabungkan elemen budaya dan kekhasan minyak cengkih sebagai komoditas utama," ujar Zandry.
Ia juga berharap bahwa logo ini menjadi sumbangsih Inkubator Space untuk mendukung pengembangan produk KTH Buku Manyeku.
Acara ini juga mencakup simulasi teknik pengolahan cengkih, strategi branding, serta pemasaran yang efektif.
Baca juga: Postur APBD Perubahan 2024 Pemprov Maluku Utara Disepakati Rp 3,69 Triliun
Para peserta diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para narasumber, mendapatkan pengetahuan yang berguna untuk memperluas promosi minyak cengkih Hiri.
Peluncuran label produk minyak cengkih ini ditandai dengan pengenalan logo resmi yang mencerminkan kualitas dan keunikan minyak cengkih sebagai salah satu produk unggulan KTH Buku Manyeku, Pulau Hiri.
Ketua KTH Buku Manyeku Dorari Isa, Dahlan Tuniku, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini
Ia berharap peluncuran ini menjadi langkah awal yang positif dalam pengembangan ekonomi lokal melalui produk unggulan. (*)