Abdul Mu’ti menyoroti tentang gotong royong dalam membangun pendidikan.
Ia menyebut bahwa Kemendikdasmen memiliki prinsip bahwa pihak swasta merupakan mitra dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dirinya menilai KWI sudah membantu pemerintah dalam membangun pendidikan, terutama penguatan karakter peserta didik.
"Sejatinya, pendidikan merupakan sarana membangun integrasi sosial, tempat di mana para murid bertemu dengan murid lainnya dan menjadi rumah belajar membentuk karakter bangsa,” ungkapnya.
Menteri Mu’ti berharap, kunjungan ini akan membangun kerja sama yang baik ke depannya antara Kemendikdasmen dengan KWI.
"Kami memiliki enam program prioritas yang harus tercapai. Untuk itu, kami perlu kerja bersama bergotong royong membangun kemitraan dengan sejumlah mitra. Semoga ini menjadi awal yang baik guna bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya.
Dalam kunjungan ini turut hadir Wamendikdasmen Atip Latipulhayat dan Fajar Riza UI Haq; Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril; Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Nunuk Suryani, dan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah, Fahdi Fahlevi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Kurikulum Deep Learning? Dicanangkan Mendikdasmen Jadi Pengganti Kurikulum Merdeka