Mendengan perkaan tersebut, kedua gadis itu berlari memberitahukan ibu mereka sambil menangis.
Ibu kedua gadis kemudian mendekati Y, dan mencium bau minuman keras (Miras).
Dihadapan ibu kedua gadis, Y mengatakan tarlama saya ramas kase mati ngana ni atau mencekik leher.
"Sang ibu seketika berteriak, teriakannya terdengar oleh D dan keluarga yang berada disekitar situ."
"Lebih tepatnya Y dan keluarga berada di sebuah taman baca desa tersebut."
"Y langsung pergi sebelum D dan keluarganya mendekatinya, "jelas La Sihadin.
D berinisiatif mengejar (berniat mengamankan), namun tidak ditemukan.
Walhasil, D berinisiatif ingin melaporkan perilaku Y ke SPKT Polsek Oba, Tidore Kepulauan.
Ditengah perjalanan menuju Polsek, seorang saudara Y menelepon D dan berkata Y sudah di rumah.
D pun menuju rumah Y, dan tiba sekitar pukul 00:12 WIT. Di sana, D menemukan Y sedang cekcok dengan istrinya.
Berselang berapa lama, istri Y keluar dan D mengatakan maksud kedatangnnya.
"Mohon maaf bu, saya D yang sementara bertugas di Polres Tidore, maaf menggangu waktu istirahatnya Bu."
"Saya datang kesini untuk mengamankan Y, karena Y baru saja melakukan sesuatu melanggar norma."
"Y harus dibawa ke Polsek agar tidak terjadi hal-hal lain (keributan atau semacamnya)."
"Istri Y dengan lapang dada berkata iyo, bawa sudah pak, "lanjut La Sihadin.