Pemkot Ternate

Miris, Tukin Pegawai UPTD Farmasi Ternate Hanya Rp 3 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEDIKASI: Ilustrasi. Tunjangan kinerja (Tukin) pegawai UPTD Farmasi Ternate, Maluku Utara hanya Rp 3 juta

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Pegawai UPTD Instalasi Farmasi Kota Ternate, Maluku Utara mengeluhkan rendahnya tunjangan kinerja (Tukin) yang mereka terima dibanding pegawai kesehatan di unit pelayanan lainnya.

Keluhan ini disampaikan Munirah Rivai selaku Kepala UPTD Instalasi Farmasi Kota Ternate, kepada Anggota DPRD Ternate Nurjaya Hi Ibrahim saat melakukan kunjungan di lokasi, Senin (2/6/2025).

Munirah menyebut, meskipun memiliki beban dan risiko kerja tinggi, tukin pegawainya justru lebih kecil dibanding Puskesmas dan Labkesda.

"Di Puskesmas, tukin pimpinan bisa sekitar Rp 6, kepala Labkesda sekitar Rp 4,5 juta."

Baca juga: Anggaran Pemusnahan Limbah Medis Tak Ada, UPTD Farmasi Ternate Terpaksa Cari Akal Sendiri

"Tapi kami di sini hanya Rp 3,5 juta, itu pun setelah pajak bisa di bawahnya lagi, "ungkap Munirah Rivai.

Ketimpangan ini sudah pernah disampaikan kepada OPD terkait dan kepala daerah namun belum ada tindak lanjut.

Menurutnya, beban kerja di UPTD Instalasi Farmasi sangat tinggi karena menjadi pusat distribusi logistik kesehatan."

Unit ini menangani permintaan dari 11 puskesmas, RSUD Ternate dan Labkesda, termasuk pengadaan obat, vaksin dan BMHP.

"Kalau tidak ada obat, yang disalahkan kami. Padahal perencanaan logistik itu dihimpun dari semua fasilitas layanan, "sesalnya.

Tidak sampai disitu, UPTD yang ia pimpin rutin menjadi objek audit BPKP.

Dan apabila ada selisih atau masalah distribusi, pihaknya yang pertama kali dimintai pertanggung jawaban.

"Bahkan kegiatan sosial TNI/Polri juga semua logistiknya dari kami. Tapi tunjangan kami seolah tidak diperhitungkan, "tandas Munirah seraya berharap Pemkot Ternate segera melakukan evaluasi terhadap besaran Tukin agar lebih adil, dan sesuai beban kerja.

Sementara, Anggota DPRD Kota Ternate Nurjaya Hi Ibrahim meminta Dinas Kesehatan untuk tetap memprioritaskan kesejahteraan pegawai.

"Jadi kalau mau bilang pegawai tanpa tanda jasa itu ada di tenaga kesehatan, karena mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat penting."

"Mereka berdedikasi dalam menyelamatkan nyawa, serta meningkatkan kesehatan masyarakat tanpa selalu mendapatkan pengakuan atau penghargaan yang setimpal."

Baca juga: UPTD Farmasi Ternate Krisis Fasilitas, Obat-obatan Nyaris Rusak Saat Hujan

Halaman
12

Berita Terkini