Lebih lanjut, Kadri mengapresiasi program MBG sebagai langkah strategis dalam membangun generasi unggul di Maluku Utara.
Ia menilai bahwa intervensi gizi melalui MBG adalah bagian penting dalam mencetak sumber daya manusia yang sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045.
"Ini bukan sekadar makanan gratis. Ini adalah investasi besar untuk peningkatan IQ generasi kita."
Baca juga: Pandangan Praktisi Hukum di Ternate Soal Fenomena Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT ke 80 RI
"Maka mohon jangan ada yang mengabaikan aspek kehigienisan dan kecepatan konsumsi."
"Sekali lagi, begitu MBG sampai di sekolah, segera konsumsi. Jangan ditunda!, "tegas lulusan cumlaude Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dengan skripsi tentang sanitasi dan higienitas pangan ini.
Diketahui sebelumnya, masalah MBG muncul di Kota Ternate belum lama ini. Yang mana salah satu menu makanan di MTs Negeri 1 Kota Ternate ada ulatnya. (*)