TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Asisten I Gubernur Maluku Utara Kadri La Etje memberikan penegasan penting terkait pelaksanaan program makanan bergizi bratis (MBG), yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.
Dengan latar belakang keilmuan di bidang gizi dan sanitasi pangan, Kadri menekankan bahwa esensi program MBG harus benar-benar dipahami dan dijalankan oleh seluruh pihak yang terlibat, khususnya pihak sekolah sebagai penerima manfaat.
"MBG adalah program mulia dari Bapak Presiden yang wajib kita dukung bersama, baik oleh pihak pemberi maupun penerima."
"Ketika makanan MBG sampai di sekolah, maka harus segera diamati secara visual atau organoleptik."
Baca juga: DPRD Halmahera Selatan Tak Lagi Bentuk Pansus DOB, Muslim: Kita Tunggu RPP
"Jika tidak ada masalah, makanan itu harus segera dikonsumsi, "ujar Kadri saat ditemui di Sofifi, Senin (4/8/2025).
Kadri menambahkan, keterlambatan konsumsi MBG justru berisiko menurunkan kualitas makanan.
Menurutnya, makanan yang sudah dimasak tidak boleh disimpan terlalu lama, apalagi dalam kondisi ruangan yang tidak memenuhi standar sanitasi dan higienitas.
"Yang boleh ditunda itu mengajarnya, 15 menit misalnya. Tapi makanan jangan ditunda-tunda."
"Kalau makanan dibiarkan lebih dari 7 jam tanpa penanganan memadai, maka akan muncul peluang tumbuhnya bakteri indikator seperti Coliform dan E. coli."
"Itu yang bisa menyebabkan anak-anak mengalami sakit perut hingga muntah, "jelas Kadri yang juga dikenal sebagai pakar mikrobiologi dan mantan analis laboratorium mutu pangan selama 7 tahun.
Lanjut, 3 prinsip utama dalam program MBG adalah:
1. Pengolahan yang tepat
2. Penanganan yang cermat, dan
3. Konsumsi yang cepat.
Tanpa itu, potensi risiko kesehatan bisa saja muncul meskipun makanan yang disajikan bergizi tinggi.