DOB Sofifi
Konser Amal dan Bakar Lilin di Sofifi, Masyarakat Tagih Kepastian Status DOB
Warga memadati pelataran dan bahu jalan KM. 40, Desa Balbar, Kota Sofifi, pada Rabu (27/8/2025) malam dalam acara Konser Amal dan Bakar 1000 Lilin
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Warga memadati pelataran dan bahu jalan KM. 40, Desa Balbar, Kota Sofifi, dalam acara bertajuk Konser Amal dan Bakar 1000 Lilin Dukung DOB Sofifi, Rabu (27/8/2025) malam.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribunternate.com pada Kamis (28/8), kegiatan ini digagas oleh Majelis Rakyat Kota Sofifi (MARKAS) sebagai bentuk ekspresi damai masyarakat, yang menagih pengakuan hukum dari pemerintah pusat terkait status Sofifi sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB).
Acara berlangsung khidmat, penuh emosi, dan damai. Lilin-lilin kecil yang menyala menjadi simbol tekad masyarakat yang menanti kepastian implementasi UU No. 46 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Maluku Utara.
Baca juga: Penggerebekan Tempat Produksi Cap Tikus di Halmahera Utara, Dua Pemilik Ditangkap
Ketua Markas, Muhammad Imam, dalam sambutannya menegaskan, kegiatan ini bukan aksi unjuk rasa, melainkan pesan moral dari rakyat Maluku Utara dan Sofifi yang disampaikan lewat musik dan cahaya.
"Kami tidak marah, tapi kami menagih amanat UU No. 46 Tahun 1999. Kami tidak melawan, tapi kami memohon dengan harga diri."
"Sofifi butuh diakui secara utuh sebagai DOB," ujarnya dari atas panggung kecil, yang disambut tepuk tangan meriah dari ratusan warga.
Ia menegaskan, masyarakat Sofifi telah bersabar, bahkan terlalu sabar. Namun, ia meminta kesabaran tersebut jangan dimaknai sebagai kelemahan.
"Kegiatan ini adalah simbol. Tapi di balik simbol ada suara. Dan suara kami malam ini harus sampai ke Jakarta. Kami ingin Sofifi bukan lagi ibu kota bayangan," tegasnya.
Lilin pertama dinyalakan oleh Maryam, istri dari tokoh pejuang DOB Sofifi sekaligus pemuka adat Kesultanan Tidore, Mahfud Do Muhammad.
Dengan langkah pelan dan mata berkaca-kaca, ia menyalakan lilin sembari menyampaikan pesan singkat.
"Saya datang mewakili Om (Mahfud Do Muhammad) karena Om ada tahlilan di hajatan duka. Om suruh saya datang di acara ini demi masa depan anak dan cucu masyarakat Tidore di daratan Oba jika DOB Sofifi jadi," tutur Maryam dengan suara lirih.
Api lilin itu kemudian diteruskan kepada para tokoh adat dan masyarakat, seperti Muhammad Alting, Umar Abdul Kadir, serta Karim M. Nur.
"Kami sudah terlalu lama menunggu. Sekarang saatnya suara Sofifi jangan lagi dibisukan," ungkap Santi, seorang perempuan dari Desa Galala, sembari meneteskan air mata.
Hingga kini, Sofifi masih berstatus ibu kota administratif Provinsi Maluku Utara, namun tidak memiliki kewenangan penuh layaknya daerah otonom. Kondisi ini berdampak serius pada pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
"Kami ini ibu kota, tapi hidup seperti kota nomor dua. Ini ironi. Karena itu kami berdiri malam ini bukan menuntut kekuasaan, tapi keadilan," ujar Umar Muhammad usai menyalakan lilinnya.
Presidium Rakyat Tidore Bersua Ketua Komisi II DPR RI, Ini yang Dibicarakan |
![]() |
---|
Anggota DPRD Tidore Hasanuddin Fabanyo Dukung Sofifi Jadi DOB |
![]() |
---|
Kades Balbar Amir Abdullah Ajak Warga Maluku Utara Suarakan DOB Sofifi |
![]() |
---|
Rifqinizamy Karsayuda: Sofifi Harus Naik Status, Komisi II DPR RI Siap Perjuangkan |
![]() |
---|
DOB Sofifi Menunggu Pengesahan PP Desain Penataan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.