Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Temuan Potongan Kaki

Lurah Jati Arafik Gapang Apresiasi Penanganan Polisi atas Penemuan Potongan Kaki di Ternate

Kota Ternate, Maluku Utara sempat digegerkan dengan penemuan potongan kaki di tempat sampah depan Hotel Bela, Kelurahan Jati

Dok: Arafik Gapang
TEMUAN POTONGAN KAKI - Lurah Jati, Arafik Gapang. Ia mengapresiasi langkah tepat stakeholder dalam menangani temuan potongan kaki yang di tempah sampah di wilayahnya, Kamis (28/8/2025). 

Dengan terungkapnya informasi ini, kepolisian menegaskan bahwa potongan kaki tersebut tidak berkaitan dengan tindak kejahatan apa pun.

RSUD Chasan Boesoirie Buka Suara

Direktur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, dr. Alwia Assagaf, angkat bicara terkait temuan potongan kaki manusia di tempat sampah Kelurahan Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Kamis (8/8/2025).

Potongan kaki tersebut milik pasien amputasi asal Halmahera Selatan.

dr. Alwia Assagaf membenarkan bahwa pasien tersebut menjalani operasi bedah tumor sehingga harus dilakukan amputasi.

Kata dr. Alwia Assagaf, ada tata cara yang sudah diatur rumah sakit dalam memperlakukan bagian tubuh manusia yang dipotong.

“Potongan tubuh manusia termasuk limbah medis. Biasanya kami musnahkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Namun untuk kasus amputasi, potongan tubuh seringkali dikembalikan kepada pihak keluarga agar bisa diperlakukan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing,” jelas dr. Alwia Assagaf kepada Tribunternate.com, Kamis (28/8/2025).

Ia menjelaskan, prosedur rumah sakit adalah membungkus potongan tubuh dengan plastik, kemudian menyerahkannya ke keluarga. Umumnya, pihak keluarga akan melanjutkan prosesi sesuai keyakinan, seperti dikubur dengan layak.

“Setelah proses operasi selesai, rumah sakit tetap mendampingi pasien. Karena kehilangan anggota tubuh bukan hal yang mudah, pendampingan psikologis juga kami lakukan,” tambahnya.

Terkait potongan kaki pasien yang ditemukan di tempat sampah, dr. Alwia Assagaf mengaskan hal itu di luar kendali pihak rumah sakit.

“Mungkin terjadi miskomunikasi dengan keluarga. Kami tidak tahu persis bagaimana potongan itu bisa berakhir di sana. Yang jelas, prosedur rumah sakit sudah sesuai aturan, dan biasanya potongan tubuh diserahkan ke keluarga,” tegasnya.

Ia juga meminta masyarakat berhenti menyebarkan video atau foto terkait kasus ini, demi menjaga kondisi psikologis pasien.

“Pasien ini baru saja kehilangan anggota tubuh. Bayangkan kalau ia melihat video yang viral di media sosial, pasti akan melukai perasaannya."

"Karena itu, kami tidak mengizinkan wartawan melakukan wawancara langsung, demi menjaga perasaan pasien dan keluarga,” imbuhnya.

Baca juga: 12 Ramalan Cinta Shio Besok Jumat 29 Agustus 2025: Kambing Berkembang, Monyet Luapkan Perasaan

dr. Alwia Assagaf menambahkan, apabila pasien tidak memiliki keluarga di Ternate, pihak rumah sakit siap memberikan dukungan, bahkan membantu melalui rohaniawan sesuai agama pasien.

“Kalau pasien beragama Kristen, kami bisa bantu koordinasi dengan pihak gereja. Jika ada biaya, rumah sakit siap membantu,” ucapnya.

Di akhir pernyataannya, dr. Alwia Assagaf menegaskan bahwa RSUD Chasan Boesoirie berkomitmen mendukung pemulihan pasien, baik dari sisi medis maupun psikologis, agar tidak semakin terbebani. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved