Demo DPRD
Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Waris Agono: Penggunaan Gas Air Mata Sudah Sesuai Aturan
Gas air mata juga difungsikan untuk membubarkan pengunjuk rasa di gedung DPRD Ternate. Walhasil efek gas air mata pun berimbas pada warga sekitar
Penulis: Randi Basri | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Water canon ditembakkan Polisi ke arah kerumunan pengunjuk rasa saat aksi di gedung DPRD Kota ternate, Maluku Utara, Senin (1/9/2025).
Tidak hanya itu, gas air mata juga difungsikan untuk membubarkan pengunjuk rasa. Walhasil efek gas air mata pun berimbas pada warga sekitar.
Kepada Tribunternate.com, Kapolda Maluku Utara Irjen Pol Waris Agono menegaskan penggunaan gas air mata sudah sesuai aturan.
"Sudah ada penelitiannya, dia (gas air mata) tidak berbahaya."
Baca juga: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Apresiasi Aksi Damai Mahasiswa di Ternate: Janji Kawal 17 Tuntutan
"Penggunaan alat ini tidak bisa ruangan tertutup atau area tertutup seperti stadion."
"Kalau ruang terbuka tidak apa-apa, itu diizinkan oleh aturan dan UU, "kata Kapolda.
Namun lanjut Kapolda, gas air mata punya dampak terhadap kelompok rentan.
"Misalnya orang tua yang mungkin sakit asma, bisa menimbulkan sesak napas."
"Kalau hal itu terjadi, kita akan evaluasi dan diobati, "janji Irjen Pol Waris Agono.
Anti, warga sekitar lokasi unjuk rasa mengaku panik karena asap dari gas air mata masuk ke rumahnya.
"Dorang (Polisi) tembak (gas air mata) sembarang, padahal di dalam rumah ada nenek saya, "katanya dengan nada kesal.
Baca juga: Unjuk Rasa di Ternate Ricuh, 14 Mahasiswa dan 2 Anak Sekolah Diamankan
Kondisi tersebut membuat sang nenek harus dievakuasi ke tempat aman karena alami sesak napas.
Tidak hanya itu, sejumlah anak-anak juga terkena efek gas air mata dengan sesak napas dan mata perih.
Sehingga terpaksa dibawa menjauh oleh orang tuanya dari lokasi unjuk rasa. (*)
| Besok Pemuda dan Mahasiswa di Halmahera Selatan Dijadwalkan Aksi Besar-besaran |
|
|---|
| Kapolda Malut Irjen Pol Waris Agono Minta Maaf atas Insiden Demo Halsel, Siap Evaluasi Pengamanan |
|
|---|
| Kasi Intel Kejari Taliabu Harry Arfhan Minta Maaf, Buntut Usir Wartawan dan Aparat Saat Unjuk Rasa |
|
|---|
| Diduga Tiru Pernyataan Ahmad Sahroni, Anggota DPRD Halmahera Selatan dari PDI-P Tuai Sorotan |
|
|---|
| Kena Pukulan Pentungan Aparat Saat Unjuk Rasa, Aisun Salim Lapor ke Polres Halmahera Selatan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.