Demo DPRD
Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Apresiasi Aksi Damai Mahasiswa di Ternate: Janji Kawal 17 Tuntutan
Gubernur Maluku Utara Sherly Laos memberikan apresiasi atas keberanian dan kegigihan mahasiswa yang menyuarakan aspirasi dengan cara damai dan tertib.
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos turun langsung mendengarkan aspirasi mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kota Ternate yang beralamat di Kelurahan Kalumata, Ternate Selatan, Senin (1/9/2025).
Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak pagi itu diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Maluku Utara.
Mereka menyuarakan 17 tuntutan yang mencakup berbagai isu strategis, di antaranya:
- Reforma agraria
- Evaluasi izin usaha pertambangan (IUP), hingga
- Desakan pemerintah memperhatikan nasib warga yang tengah berhadapan dengan proses hukum.
Baca juga: Unjuk Rasa di Ternate Ricuh, 14 Mahasiswa dan 2 Anak Sekolah Diamankan
Dalam dialog terbuka tersebut, sang gubernur memberikan apresiasi atas keberanian dan kegigihan mahasiswa yang menyuarakan aspirasi dengan cara damai dan tertib.

Ia juga menyampaikan penghargaan kepada aparat kepolisian dan TNI yang mengawal jalannya aksi hingga berlangsung kondusif tanpa insiden besar.
"Saya mengapresiasi langkah mahasiswa yang datang dengan penuh semangat dan tetap menjaga ketertiban."
"Aspirasi ini penting untuk kami dengar, karena mahasiswa adalah bagian dari kontrol sosial pemerintah."
"Begitu pula saya sampaikan terima kasih kepada aparat TNI-Polri yang menjaga suasana tetap aman, "kata Sherly Laos,
Salah satu tuntutan yang menjadi sorotan adalah permintaan pembebasan 11 warga Maba-Sangaji, Halmahera Timur yang kini tengah menjalani proses hukum.
Menanggapi hal itu, Gubernur menegaskan dirinya akan mengawal langsung agar proses hukum berjalan adil dan transparan.
"Itu sudah masuk ranah hukum, sehingga pemerintah provinsi tidak bisa langsung mengintervensi,"
"Namun, saya sudah berdialog dengan pihak kejaksaan agar mempertimbangkan berbagai aspek ,"
"Saya ingin memastikan proses hukum bagi 11 warga Maba-Sangaji dapat berlangsung adil, transparan, dan tidak merugikan masyarakat kecil," tegasnya.
Menanggapi desakan mahasiswa mengenai evaluasi dan pencabutan sejumlah izin usaha pertambangan (IUP), Gubernur Sherly menegaskan kewenangan tersebut sepenuhnya berada pada pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM.
"Masalah perizinan IUP sepenuhnya berada dalam kewenangan Kementerian ESDM. Namun, semua aspirasi mahasiswa ini akan kami catat dan teruskan kepada pemerintah pusat sebagai bentuk tanggung jawab kami menyampaikan suara daerah,”ujar Sherly.
Unjuk Rasa di Ternate Ricuh, 14 Mahasiswa dan 2 Anak Sekolah Diamankan |
![]() |
---|
Pengunjuk Rasa: DPRD Taliabu Lemah Awasi Roda Pemerintahan |
![]() |
---|
Gubernur Malut Sherly Laos Temui Pengunjuk Rasa di Tengah Gas Air Mata dan Ricuh Aksi di Ternate |
![]() |
---|
AKBP Adnan Wahyu Kashogi: Unjuk Rasa di Taliabu Kondusif |
![]() |
---|
Kapolres Ternate Peringatkan Massa Aksi: Jangan Sentuh Mako dan Fasilitas Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.