Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lipsus Difteri

KLB Difteri, Dinkes Ternate Gencar Lakukan Pencegahan di Sekolah dan Puskesmas

Dinas Kesehatan Ternate mulai melakukan pencegahan menyusul ditemukan kasus difteri di kota Ternate, Maluku Utara.

|
Penulis: Randi Basri | Editor: Sitti Muthmainnah
Handover
KESEHATAN : Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate memberikan keterangan kepada wartawan terkait penanganan kasus difteri di Ternate. Upaya vaksinasi dan sosialisasi kesehatan kini digencarkan pemerintah daerah, Senin (15/9/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Dinas Kesehatan Ternate mulai melakukan pencegahan menyusul ditemukan kasus difteri.

Saat ini, Dinkes Ternate telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) ke semua Puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, dr. Fathiyah Suma, mengungkapkan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah pencegahan ke semua Puskesmas.

Baca juga: 217 Nelayan Maluku Utara Terima Bantuan Kapal Motor Saat Puncak Harhubnas 2025

Pencegahan yang dilakukan dengan swab tenggorokan pada kontak erat serumah, pemberian terapi antibiotik hingga tujuh hari, penilaian cepat riwayat imunisasi, serta pelaksanaan imunisasi massal terbatas atau Outbreak Response Immunization (ORI) di wilayah terdampak.

Disamping itu, Dinkes gencar melakukan sosialisasi di sekolah maupun masyarakat mengenai pentingnya imunisasi. 

“Hal ini kita lakukan karena penyebab munculnya kasus difteri adalah masih adanya orang tua yang menolak anaknya diberikan imunisasi dasar lengkap,” ucapnya, Senin (15/9/2025).

Fathiyah mengaku, kasus difteri bisa dicegah dengan imunisasi, yang akan membentuk kekebalan tubuh anak, sehingga bila terpapar penyakit tidak akan sakit berat.

Jenis imunisasi yang diberikan untuk mencegah difteri, yakni vaksin DPT-Hb-Hib bagi bayi dan balita, vaksin DT untuk anak kelas 1 SD, serta vaksin Td untuk anak kelas 2 dan kelas 5 SD pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang rutin digelar setiap Agustus dan November.

Fathiyah juga mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan anak dengan tidak melewatkan jadwal imunisasi di posyandu, Puskesmas, maupun sekolah.

Sebagai informasi, difteri disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang saluran pernapasan atas dengan gejala sakit tenggorokan, demam, hingga muncul lapisan abu-abu di tenggorokan. 

Pada kasus berat, penyakit ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Di Kota Ternate ditemukan satu kasus di Puskesmas Ternate Selatan setelah dokter spesialis menangani pasien anak.

Kronologi

Awalnya, dokter praktek memeriksa kondisi anak dengan gejala mirip amandel.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan lapisan putih yang mencurigakan di bagian kerongkongan.

Dari hasil analisis, dokter menduga itu bukan amandel melainkan difteri sehingga pasien dirujuk ke UGD salah satu rumah sakit.

Apa Itu Difteri ?

Halaman
12
Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved