Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

35 Ribu Anak di Maluku Utara Belum Sekolah, Sherly Laos Siapkan Program SMA Terbuka di Kepulauan

"Dari tingkat SMP ke SMA, sekitar 30 persen anak tidak melanjutkan sekolah, "beber Gubernur Maluku Utara Sherly Laos

Penulis: Sansul Sardi | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Sansul Sardi
PROGRAM: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos pada sebuah kesempatan. Pihaknya sedang menyiapkan program SMA terbuka sebab 35 ribu anak di Maluku Utara belum sekolah 

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos mengungkapkan data terkini menunjukkan sekitar 35 ribu anak di Maluku Utara belum mengenyam pendidikan formal.

Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah provinsi, terutama di wilayah-wilayah kepulauan yang minim akses pendidikan menengah.

Angka anak tidak sekolah paling banyak terjadi pada jenjang SMA atau sederajat.

"Dari tingkat SMP ke SMA, sekitar 30 persen anak tidak melanjutkan sekolah. Ini angka yang cukup tinggi, "ungkapnya saat diwawancarai disela-sela kerjanya, Minggu (12/10/2025).

Baca juga: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Tegaskan Perjalanan Dinas dan Rapat Tak Produktif Akan Dikurangi

Menurutnya, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan anak-anak berhenti sekolah, di antaranya kendala biaya hidup dan keterbatasan fasilitas pendidikan di daerah kepulauan.

PROGRAM: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos pada sebuah kesempatan
PROGRAM: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos pada sebuah kesempatan (Tribunternate.com/Sansul Sardi)

"Walaupun sekolahnya gratis, banyak anak yang harus menumpang atau kos di daerah lain karena di pulau mereka belum ada SMA. Itu tetap membutuhkan biaya, "jelasnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemprov Maluku Utara tengah menyiapkan program SMA Terbuka yang akan mulai diluncurkan pada tahun ajaran 2026.

Program ini dirancang agar siswa di wilayah kepulauan tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus meninggalkan kampung halaman.

"Kami akan membuka sistem SMA Terbuka di pulau-pulau. Pembelajarannya bisa dilakukan secara daring, atau melalui kunjungan guru ke wilayah kepulauan dengan memanfaatkan fasilitas SD atau SMP yang sudah ada, "terang Sherly.

Ia optimistis program ini akan meningkatkan angka partisipasi sekolah di Maluku Utara, terutama di jenjang pendidikan menengah.

Sherly menegaskan, untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), Pemprov akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota agar transisi dari SMP ke SMA berjalan lancar dan tidak ada anak yang terhenti di tengah jalan.

Baca juga: Waspada! Jalan Penghubung Kantor DPRD Halmahera Selatan Mulai Rusak, Ada 17 Lubang Menganga

"Untuk SMA memang tanggung jawab provinsi, tapi kami harus bekerja sama dengan kabupaten/kota yang membawahi jenjang SMP. Kami ingin memastikan setiap anak lulusan SMP bisa lanjut ke SMA, "ujarnya.

Program SMA Terbuka ini menjadi bagian dari komitmen Gubernur Sherly Laos dalam menekan angka anak tidak sekolah serta mewujudkan pemerataan akses pendidikan di seluruh pelosok Maluku Utara.

"Kami tidak ingin ada anak Maluku Utara yang kehilangan masa depan hanya karena faktor jarak dan biaya. Pendidikan harus bisa dijangkau oleh semua, "tandas Sherly Laos. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved