Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemkab Halmahera Selatan

Ada 9 Ribu Lebih Anak Putus Sekolah di Halmahera Selatan, Dinas Pendidikan Kolaborasi dengan PKBM

Kepala Dinas Penididikan Halmahera Selatan Siti Khodija mengatakan, 9.153 anak putus sekolah ini merupakan data akhir 2024

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/nurhidayat Hi Gani
KOLABORASI: Kepala Dinas Penidikan Halmahera Selatan Siti Khodija ketika menjelaskan data anak putus sekolah, Rabu (29/10/2025). Ia mengatakan anak putus sekolah ada disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA 

Ringkasan Berita:1. Ada 9 ribu lebih anak putus sekolah di Halmahera Selatan
2. Dinas Pendidikan Halmahera Selatan mencatat rata-rata anak putus sekolah pada usia 8 sampai 16 tahun
3. Anak putus sekolah ada disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Sebanyak 9.153 anak putus sekolah di Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Angka tersebut ada disetiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA.

Kepala Dinas Penididikan Halmahera Selatan Siti Khodija mengatakan, 9.153 anak putus sekolah ini merupakan data akhir 2024.

Yang mana pihaknya mencatat rata-rata anak putus sekolah pada usia 8 sampai 16 tahun.

Baca juga: Didemo Warga Terkait Jalan Tabangame-Wayaua, Bupati Halmahera Selatan Bilang Begini

"Data ini merupakan data bergerak, dan yang putus sekolah ini mulai dari usia 8 sampai 18 tahun, "katanya kepada Tribunternate.com saat ditemui diruangan kerjanya, Rabu (29/10/2025).

KOLABORASI: Kepala Dinas Penidikan Halmahera Selatan Siti Khodija ketika menjelaskan data anak putus sekolah, Rabu (29/10/2025).
KOLABORASI: Kepala Dinas Penidikan Halmahera Selatan Siti Khodija ketika menjelaskan data anak putus sekolah, Rabu (29/10/2025). (Tribunternate.com/nurhidayat Hi Gani)

Untuk meminimalisir anak putus sekolah dan keberlanjutan pendidikan mereka, pihaknya telah menyiapkan beberapa cara.

Satu di antaranya setiap sekolah wajib verifikasi anak putus sekolah, sebelum menganukan permintaan pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Cara ini sempat menurunkan jumlah anak putus sekolah pada awal 2025 di angka seribu lebih. 

Namun pada semester kenaikan kelas, angka anak putus sekolah kembali ke jumlah sebelumnya, yakni 9.153.

"Sekarang kita turunkan semua pengelola PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) ke desa-desa yang ada anak putus sekolah, "jelas Siti.

Siti menegaskan bahwa masalah anak putus sekolah merupakan tanggung jawab semua pihak.

Karena itu OPD yang ia pimpin telah bekerja sama dengan beberapa OPD, Kemenag dan seluruh PKBM dalam rangka melakukan pengentasan.

Di mana ada yang bertugas melalukan verifikasi untuk mencari tahu penyebabnya.

Baca juga: Gelar Sarjana Ekonomi Maruf Hilang Ketika Jadi Pj Sekkab Taliabu, Begini Penjelasannya

Di samping itu, PKBM akan melakukan perekrutan untuk lanjutan pendidikan.

"Tapi tidak semua anak putus sekolah lanjut pendidikan di PKBM, PKBM itu turun verifikasi cari tahu penyebabnya."

"Jadi yang kekurangan biaya (pendidikan) berapa banyak, yang mau lanjut pendidikan formal berapa, di situ baru kita intervensi, "tandas Siti. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved