Ahok Bakal Jadi Bos BUMN? Inilah Rekam Jejak dan Karier Suami Puput Nastiti Devi
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut-sebut akan memimpin salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis.
Ahok bermimpi pabrik itu menjadi percontohan bagaimana usaha bisa menguntungkan bagi pemegang saham, karyawan, dan warga sekitarnya.
Dengan dibantu berbagai orang, pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung itu didirikan pada 1994.
Ahok memilih menggunakan teknologi dari Amerika Serikat dan Jerman untuk operasionalnya. Ia ingin perusahaannya bisa memulai tumbuhnya suatu kawasan industri terpadu dan pelabuhan samudra dengan nama KIAK (Kawasan Industri Air Kelik).
Sayang, langkahnya terhenti di tahun 1995. Pabrik Ahok ditutup pemerintah. Ahok mengaku ada oknum Kementerian Kehutanan yang menerbitkan sertifikat hutan lindung di lahan tambang miliknya.
Diduga, ada tambang lain yang berusaha memuluskan izin, namun mengorbankan tambang yang berizin resmi yang tak lain dimiliki Ahok.
Soal kasus ini, ia pernah menceritakannya pada jajaran Pemprov DKI ketika menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Saya pun dulu sebelum jadi pejabat, saya muak dengan yang namanya oknum pejabat. Saya betul-betul muak dengan kemunafikan, meras, menekan, saya betul-betul muak," kata Ahok dengan nada tinggi pada 2016 silam.
Sontak, perusahaan tambang Ahok ditutup. Peristiwa inilah yang pada akhirnya membuat Ahok berniat menjadi pejabat. Sebab, lanjut dia, pengusaha tidak bisa melawan kebijakan pemerintah.
• Tak Lewat Pansel, Jokowi Tunjuk Langsung Dewan Pengawas KPK, Nama Ahok & Antasari Azhar Muncul Lagi
Wakil Rakyat
Maka, pada 2004, Ahok bergabung ke politik. Ia bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin Dr Sjahrir.
Karena tak punya modal besar, Ahok blusukan ke pelosok Belitung Timur menemui konstituen.
Kepada masyarakat, Ahok menyatakan tak memberikan uang politik. Cara itu ampuh dan mengantarkannya sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Di DPRD, Ahok menolak terlibat praktik korupsi. Ia menolak mengambil uang perjalanan dinas fiktif. Ia dikenal masyarakat karena menjadi satu-satunya anggota dewan yang berani dan sering menemui warga.
Bupati
Setelah tujuh bulan menjadi anggota dewan, Ahok yang meraih banyak dukungan, didorong menjadi Bupati Belitung Timur pada 2005.