Iran Vs Amerika Memanas
AS-Iran Tegang, Sektor-sektor Ini Akan Terdampak, Termasuk Harga Minyak dan Perbankan
Dampak dari potensi konflik di Timur Tengah setelah adanya serangan Amerika Serikat ke Baghdad yang menewaskan pimpinan militer Iran Qasem Soleimani.
TRIBUNTERNATE.COM - Lembaga pemeringkat kredit Moody's memberi peringatan mengenai dampak dari potensi konflik di Timur Tengah setelah adanya serangan Amerika Serikat ke Baghdad yang menewaskan pimpinan militer Iran Qasem Soleimani.
Seperti dikutip dari CNBC, Moody's menyatakan, jika konflik antara Iran dan Amerika Serikat akan berlangsung dalam jangka panjang bakal meningkatkan risiko di sektor ekonomi dan keuangan.
"Jika konflik (antara Amerika Serikat dan Iran) terus berlanjut dan meluas maka akan berimplikasi secara meluas terhadap ekonomi dan finansial yang secara signifikan akan memperburuk kondisi operasional dan keuangan," ujar analis senior Moody's Alexander Perjessy dalam keterangannya, Selassa (7/1/2019).
"Konflik yang berlarut-larut berpotensi menimbulkan dampak global, khususnya melalui pengaruhnya terhadap harga minyak," tambah dia.
• Kronologi Pemicu Tewasnya Qasem Soleimani: AS Pernah Tawarkan Uang ke Kapten Kapal Tanker Iran
Seiring dengan konflik yang menewaskan Soleimani, Kamis (2/1/2020), siaran TV pemeirntah Iran menyatakan pada Minggu (5/1/2020) tidak akan lagi menghormati pembatasan pengayaan uranium yang ditetapkan dalam perjanjian nuklir 2015.
Selain itu, parlemen Irak pun mengeluarkan resolusi yang menyerukan pengusiran atas pasukan asing yang menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan misi sekutu yang berhasil melawan ISIS dalam beberapa tahun terakhir.
Perjessy mengatakan, dampak dari ketegangan yang sedang terjadi bakal berdampak luas terhadap perekonomian, tidak hanya terhadap harga minyak dan perbankan saja, namun juga merambah sektor lain seperti pariwisata di Timur Tengah misalnya, secara langsung akan terdampak.
Adapun sejak serangan terjadi, harga aset-aset safe haven seperti emas dan obligasi terus meningkat, dan harga minyak pun mencatatkan level harga tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
• Ancam Serang Gedung Putih, Iran Tawarkan Hadiah Rp 1,1 Triliun untuk Kepala Donald Trump
Pada Senin (6/1/2020) harga acuan minyak mentah Brent mencatatkan level tertinggi sejak September 2019 yaitu sebesar 70,74 dollar AS per barrel sementara West Texas Intermediate mencatatkan harga tertinggi sejak April di 64,72 dollar AS per barrel.
Perjessy mengatakan bahwa bagi produsen minyak di Timur Tengah harga yang lebih tinggi dapat mengurangi beberapa implikasi negatif kredit, selama permintaan tetap tinggi dan negara-negara dapat melanjutkan ekspor. (Kompas.com/Mutia Fauzia)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konflik AS-Iran Berlarut, Sektor-sektor Ini Akan Terdampak"