Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Analis Ungkap Dua Kemungkinan soal Presiden China Tak Pernah Terlihat Sejak Virus Corona Menyebar

Presiden China Xi Jinping telah mengeluarkan instruksi penting sejak virus Corona menjadi krisis nasional pada 20 Januari 2020,

Editor: Sansul Sardi
Mark Schiefelbein/AP Photo
Presiden Tiongkok, Xi Jinping. 

Analis dari CNN, James Griffith, menerangkan analisisnya mengenai keberadaan Xi Jinping.

Griffiths menerangkan, ada sejumlah teori yang masuk akal.

Pertama, Xi memang sengaja mundur dari sorotan media dan menempatkan pejabat lain untuk menangani masalah virus Corona.

Jika permasalahan ekonomi dan sosial terjadi pascavirus Corona, maka pejabat tersebut yang akan menjadi "kambing hitam".

Xi adalah pemimpin China paling kuat sejak Mao Zedong.

Namun, Xi Jinping juga sangat rentan karena gaya kepemimpinan kontrol terpusat.

Kekuasaannya yang absolut tersebut membawa tanggung jawab mutlak.

Oleh karena itu, pejabat di Wuhan adalah kandidat yang dianggap "layak" untuk disalahkan atas virus Corona.

Di sisi lain, beberapa pejabat Wuhan telah mengundurkan diri dari jabatannya atas wabah tersebut.

Sementara itu, virus Corona telah menyebar ke beberapa negara di dunia.

Oleh karena itu, perlu pejabat lain dengan kekuasaan yang lebih tinggi di China untuk ditempatkan di garis depan atas kemarahan publik.

Salah satu tokoh yang diduga akan menjadi "sasaran" adalah Perdana Menteri China, Li Keqiang.

Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang.
Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang. ((Warta Kota/Alex Suban))

Sebagian besar analis setuju bahwa Li telah dikesampingkan oleh Xi dalam beberapa tahun terakhir.

Li dilucuti dari tanggung jawab dan lebih didorong ke peran seremonial.

Namun, Li tiba-tiba didorong ke depan untuk menghadapi krisis virus Corona.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved