Virus Corona
Analis Ungkap Dua Kemungkinan soal Presiden China Tak Pernah Terlihat Sejak Virus Corona Menyebar
Presiden China Xi Jinping telah mengeluarkan instruksi penting sejak virus Corona menjadi krisis nasional pada 20 Januari 2020,
Ia memimpin kelompok respons nasional dan mengunjungi Wuhan sendiri.
Sementara itu, peran Xi yang dimainkan di media pemerintah tampaknya mendukung hal ini.
Xi tampak bekerja dengan rajin di balik layar, mengawasi dan membimbing semua upaya.
Namun, dia tidak benar-benar muncul di garis depan mana pun.
Caranya tersebut dapat meminimalkan konsekuensi yang dia hadapi jika upayanya gagal.
"Pemerintah pusat mungkin masih melakukan proses untuk mengukur kapan bagi Xi untuk mengambil kendali atas upaya memerangi virus Corona," kata Rui Zhong, seorang pakar China di Wilson Center.
• Iis Dahlia Pernah Pergoki Suami Dipanggil Tak Biasa oleh Pramugari: Saya Istrinya Tolong Hargai Saya
• Kisah Seorang Ibu Menangis Haru Tak Bisa Peluk Anaknya Gara-gara Virus Corona
Xi Jinping Dilindungi
Griffiths juga menyampaikan teori kedua mengenai keberadaan Xi Jinping, yang dikemukakan oleh para analis di China.
Berbeda dari teori pertama, Xi justru dianggap oleh para aparat negara sebagai satu-satunya orang yang bisa menyelesaikan krisis dan membawa China kembali ke kejayaan, seperti yang telah dijanjikannya sejak berkuasa.
Oleh karena itu, Xi Jinping dianggap sebagai "inti" dan harus dilindungi.
Meskipun begitu, menurut kantor berita Xinhua, Xi Jinping disebut telah memberikan arahan dan secara pribadi merencanakan semua upaya untuk mengatasi wabah virus Corona secara efektif dan teratur.

Sementara itu, People's Daily pada Selasa (04/02/2020) mengatakan, pertempuran melawan virus Corona adalah "perang rakyat".
"Itu hanya akan dimenangkan selama rakyat bersatu dan mendekat ke Partai Komunis, dengan Xi Jinping sebagai intinya," tulis People's Daily.
Bill Bishop, seorang analis China, juga menuliskan, "Salah satu tugas politik utama semua anggota partai adalah melindungi inti, yaitu Xi Jinping."
"Sementara Anda berpikir 'pemimpin rakyat' ingin terlihat dekat dengan orang-orang, mungkin dalam kasus ini dia justru berisiko tinggi terkena virus, dan itu menjadi kutukan bagi para pengikutnya," tambahnya.