Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Kisah Seorang Ibu Menangis Haru Tak Bisa Peluk Anaknya Gara-gara Virus Corona

Seorang perawat di rumah sakit menangis dan tak bisa memeluk putrinya saat bertemu.

Editor: Sansul Sardi
YouTube
Kisah Haru, Ibu Ini Tak Bisa Peluk Anaknya karena Virus Corona 

Liu memberi tahu dia bahwa dirinya juga merindukannya. Ia ingin memeluk anak semata wayangnya itu.

Ketika gadis itu bertanya apakah ibunya bisa pulang lebih cepat, Liu mengatakan kepadanya bahwa dia 'melawan monster' dan segera setelah virus dikalahkan ibu akan pulang.

Di akhir video, Cheng Shiwen menaruh kantong plastik berisi kue yang baru dimasak di dalam zona karantina untuk diambil ibunya.

Jangan Buru-buru! Baca 4 Bacaan Doa Ini Agar Dimudahkan saat Mengerjakan Tes CPNS

Begini Respon Putra Jokowi saat SBY Restui Partai Demokrat Dukung Gibran Rakabuming di Pilkada Solo

Itu terjadi ketika jumlah korban resmi epidemi itu melonjak semalam sebanyak 57 hingga 361 kasus di China, ditambah satu di Filipina.

Otoritas Tiongkok melaporkan, sebanyak 2.829 kasus terjadi selama 24 jam terakhir, menginfeksi hingga 17.450 orang di seluruh dunia.

Kisah Haru, Ibu Ini Tak Bisa Peluk Anaknya karena Virus Corona
Kisah Haru, Ibu Ini Tak Bisa Peluk Anaknya karena Virus Corona (YouTube)

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga telah mendeklarasikan Darurat Kesehatan Publik untuk Kepedulian Internasional.

Ini dilakukan WHO untuk memproteksi negara-negara dengan sistem kesehatan yang tidak terlalu baik.

Kisah mengharukan lain datang dari warga Kota Xiaogan, China. Ia adalah Feng Chuncui. Selama seminggu, ia telah menggunakan masker yang sama.

Feng adalah seorang ginekolog di rumah sakit utama di kota Xiaogan, China. Ia dan tim medisnya telah berjuang untuk mengatasi membanjirnya pasien virus corona. Padahal, timnya juga hampir kehabisan perlengkapan.

Di akhir bulan, Feng menjadi salah satu pasien virus corona. Mau tak mau, ia juga dirawat agar cepat sembuh.

“Rumah sakit kami mendapatkan pasien dalam jumlah besar setiap hari dan sedikit yang dipulangkan. Kami melewati hari-hari dengan masker, pakaian pelindung, kacamata keselamatan dan desinfektan," katanya sesuai dilansir South China Morning Post.

"Satu-satunya masker yang aku miliki sekarang diambil dari kantorku sebelum aku dirawat di rumah sakit dan aku telah menggunakannya selama lebih dari seminggu,” katanya.

Kisah Haru, Ibu Ini Tak Bisa Peluk Anaknya karena Virus Corona
Kisah Haru, Ibu Ini Tak Bisa Peluk Anaknya karena Virus Corona (YouTube)

Xiaogan adalah rumah bagi 4,8 juta dan hanya 60km (37 mil) di sebelah timur ibukota provinsi Hubei Wuhan, tempat kasus virus korona pertama kali dilaporkan.

Ketika tingkat infeksi melonjak selama akhir pekan, Filipina juga mencatat kematian pertama akibat virus corona di luar China.

Departemen Kesehatan negara itu mengatakan seorang pria China berusia 44 tahun dari Wuhan masuk rumah sakit pada 25 Januari 2020 setelah mengalami demam, batuk dan sakit tenggorokan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved