Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Wabah Virus Corona, Jepang Karantina 3500 Orang di Kapal Pesiar Diamond Princess, Apakah Ada WNI?

Pemerintah Jepang mengkarantina sebuah kapal pesiar yang membawa 3.500 orang dan sedang mengecek penumpang untuk virus corona baru

Editor: Sansul Sardi
Tangkapal Layar YouTube KyodoNews
Jepang Karantina 3.500 Penumpang dan Awak Kapal Pesiar The Diamond Princess Untuk Uji Virus Corona.(Tangkapal Layar YouTube KyodoNews) 

Dia yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga itu tinggal bersama majikannya di rumahnya di Jalan Bukit Merah.

Tentu hal tersebut yang menjadi berisiko terpapar langsung dengan majikannya yang juga terpapar Corona. 

Dikutip dari Straitstimes, WNI itu melaporkan gejala pada hari Minggu dan tidak meninggalkan rumahnya sejak saat itu.

Dia kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) pada hari Senin.

Perempuan tersebut diduga tertular virus corona dari majikannya.

Bantah Incar Harta Lina, Adik Teddy: M-Banking Abang Rp 2 M Lebih, Bawa Satu Gepok 100-an Dollar

Saat Pernikahan Impian Berubah Jadi Mimpi Buruk, Ini Deretan Kasus Penipuan Wedding Organizer

Sebab majikannya yang berpofesi sebagai staf penjualan di toko produk kesehatan Yong Thai Hang di 24, Cavan Road, di Lavender, juga positif virus corona.

Sebelumnya, majikan tersebut melayani rombongan wisawatan China antara 22 Januari hingga 27 Januari 2020.

Rombongan China yang berasal dari Guangxi tersebut dua di antaranya dikonfirmasi memiliki virus corona.

"Sumbernya adalah sekelompok turis daratan China. Kami memiliki nama mereka, kami memiliki indikasi pasien yang jatuh sakit," kata Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong.

Wanita tersebut diketahui bekerja pada seorang wanita berkebangsaan Singapura berusia 28 tahun di Jalan Bukit Merah.

Sebelum dinyatakan positif, wanita tersebut melakukan kontak fisik dengan majikannya yang rupanya juga dinyatakan positif mengidap virus corona.

Diisolasi di Singapore General Hospital

Dari keterangan MoH, wanita yang tidak disebutkan identitasnya itu tidak pernah melakukan perjalanan ke China, negara asal virus corona jenis baru itu berasal.

Bahkan, ketika wabah itu mulai menyebar, ia diketahui hanya berada di dalam rumah saja.

"Dia melaporkan timbulnya gejala pada 2 Februari. Setelah melakukan kontak dengan Kasus 19 (majikannya), ia sempat dirawat di Unit Gawat Darurat SGH pada 3 Februari," imbuh keterangan itu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved