Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Panik Virus Corona, Kelompok Bersenjata di Hong Kong Curi Tisu Toilet Senilai Rp 1,8 Juta

komplotan perampok bersenjata di Hong Kong mencuri tisu toilet senilai lebih dari HK$ 1.000 atau Rp 1,8 juta (kurs Rp 1.800)

Editor: Sansul Sardi
prevention.com
Tisu toilet 

TRIBUNTERNATE.COM - Kasus perampokan bersenjata menggegerkan publik di Hong Kong.

Uniknya, komplotan perampok bersenjata itu tak mencuri sebuah barang yang berharga fantastis namun hanya sebuah barang sepele.

Pasalnya, para perampok itu mencuri tisu toilet senilai lebih dari HK$ 1.000 atau Rp 1,8 juta (kurs Rp 1.800) dari luar supermarket Hong Kong pada Senin pagi.

Melansir South China Morning Post, tiga pria bertopeng mencuri 600 tisu gulungan dalam sekitar 50 paket dari seorang pengantar di luar sebuah toko Wellcome di Mong Kok, sekitar pukul 6 pagi pada hari Senin.

Polisi mengatakan salah seorang dari mereka bersenjatakan pisau.

Dua orang telah ditangkap pada tengah hari pada hari Senin dan pihak kepolisian mengatakan mereka sedang memburu tersangka ketiga.

Insiden itu terjadi setelah berminggu-minggu terjadi pembelian karena panik di supermarket di seluruh kota setelah desas-desus online memicu kekhawatiran akan kekurangan barang-barang penting, yang disebabkan oleh wabah virus.

Kemenkes Tak Temukan Adanya Virus Corona di Indonesia Setelah Uji 104 Spesimen

Jadi Barang Langka di Tiongkok, Warga China Hunting dan Borong Masker dari Indonesia

Pengacara Albert Luk Wai-hung percaya, gulungan tisu toilet bisa dianggap barang berharga mengingat masalah pasokan, sehingga menambahkan serius kasus ini.

"Apakah uang atau tisu toilet yang dirampok, itu bukan pertimbangan terpenting oleh pengadilan. Karena insiden ini kemungkinan sudah direncanakan sebelumnya dan ini merupakan perampokan geng bersenjata, ini semua adalah faktor yang memberatkan yang membuat kasus ini lebih serius dibandingkan dengan kasus-kasus perampokan lainnya," kata Luk kepada South China Morning Post.

Luk menambahkan bahwa perampokan memiliki hukuman penjara seumur hidup yang maksimal.

Melansir Bloomberg, ada seorang warga Amerika, Joel Werner, yang menjalankan hedge fund Solitude Capital Management di Hong Kong saat ini.

Pada 10 Februari, dia harus membeli 216 gulungan tisu toilet di Amazon.com Inc setelah keluarganya berusaha untuk menemukannya di supermarket Hong Kong selama berhari-hari, namun sia-sia.

Biaya pengirimannya saja mencapai US$ 200.

Akan tetapi, dia pikir itu layak. Dia menyimpan setengah dari tisu toilet itu dan berencana untuk memberikan sisanya kepada teman dan kolega.

"Ini (tisu toilet) menjadi hadiah yang terbaik daripada anggur sekarang," katanya kepada Bloomberg.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved